Guru hendaknya dapat mendampingi siswa agar semakin mampu mengorientasikan diri dalam ruang dan waktu, serta memperluas horisonnya.
Oleh karenanya pembelajaran sejarah tidak mengacu kepada raja-raja, para panglima, dan politik tinggi, tetapi kepada hidup biasa sehari-hari, sejarah tentang orang makan, berpakaian, bertempat tinggal.
Bergaul, bermain, bergerak, mencari nafkah, berekreasi, dan menata masyarakat. Tapi perlu juga siswa diajak berefleksi tentang penderitaan akibat kerja paksa, perang, penyakit, dan eksploitasi kaum yang lebih berkuasa.
Dengan demikian siswa diharapkan semakin paham akan riwayat dan dampak sejarah permasalahan seumumnya, serta mengambil sikap sebenar mungkin yang mengarah kepada hari depannya.
Jadi hari kini dan depan dalam pengajaran sejarah harus mendapat perhatian utama. Sejarah bukan untuk diketahui faktanya, melainkan untuk disikapi dan diolah secara nyata demi hari kini dan depan (baca: historia vitae magistra). Bahkan dalam keragaman kemampuan anak diubah demi masa depan yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.