Selain bahasa verbal, beberapa guru juga kadang masih terkendala dan belum paham akan pentingnya bahasa non-verbal yang dipakai. Salah satu contohnya yaitu bahasa tubuh (body language) seperti yang disebutkan di atas.
Bahasa tubuh melingkupi raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik anggota tubuh lainnya yang mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak dan sikap. Aspek non-verbal tersebut dalam beberapa kondisi sangat dibutuhkan dan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan mengajar.
Untuk siswa yang masih di sekolah dasar, di mana mereka masih berusia anak-anak, masih butuh arahan dan perhatian lebih, maka pemakaian bahasa non-verbal ini (bahasa tubuh) memiliki andil signifikan dalam mengajar.
Guru diharapkan mampu berekspresi, memainkan peran, dan memosisikan diri bahwa guru tersebut seakan-akan teman bermain bagi ana-anak yang enak diajak belajar dan bercerita.
Dalam hal ini, secara psikologi guru diharapkan menurunkan ego dan memosisikan dirinya sejajar dengan siswa. Dengan begitu barulah guru mampu memahami psikologi perkembangan siswa dan menerapkan komunikasi yang efektif kepada siswanya.
Jadi dalam mewujudkan keberhasilan mengajar, perlu kiranya para guru kembali merefleksikan gaya komunikasi mengajar mereka selama ini, agar harapan terciptanya proses belajar mengajar yang kondusif bisa tercapai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.