Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Persiapan Kesehatan Pranikah Menurut Pakar Unair

Kompas.com - 20/09/2022, 21:48 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat pasangan memutuskan untuk menikah, sebaiknya melakukan persiapan kesehatan pranikah.

Persiapan kesehatan pranikah ini penting dilakukan untuk memastikan pasangan dalam kondisi sehat dan tidak menderita penyakit menular atau penyakit lainnya.

Ketua Program Studi Spesialis 1 Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dr Ernawati mengungkapkan, ada beberapa persiapan kesehatan pranikah yang wajib dilakukan pasangan sebelum menikah.

Baca juga: Aptisi Nyatakan Mosi Tidak Percaya Terhadap Kepemimpinan Nadiem

Persiapan kesehatan pranikah

1. Pastikan usia sudah cukup

Menurut Ernawati, sebelum memutuskan menikah, hal yang harus dipertimbangkan adalah usia pasangan tersebut.

Usia yang dianjurkan untuk menikah menurut peraturan yang ditetapkan oleh undang-undang ialah minimal 19 tahun. Hal ini merujuk pada kesiapan fisik dan psikis mempelai yang akan melangsungkan pernikahan.

"Usia 19 atau 20 tahun atau lebih usia yang cukup untuk menikah," kata dr Ernawati seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (20/9/2022).

2. Screening HIV

Persiapan kesehatan pranikah lainnya yakni screening HIV AIDS. Hal ini wajib dilakukan sebelum mengikat janji suci pernikahan mengingat HIV AIDS salah satu faktor risiko penularannya karena sering ganti pasangan, hubungan sesama jenis, transfusi darah.

Selain itu juga penggunaan obat menggunakan jarum suntik yang bergantian juga meningkatkan risiko.

Baca juga: Aptisi Tidak Pernah Diundang Nadiem Makarim Bahas RUU Sisdiknas

Perlu diketahui bahwa HIV AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang kekebalan tubuh manusia menjadi lemah sehingga tubuh mengalami penurunan kemampuan dalam melawan infeksi dan penyakit.

Idealnya screening pranikah salah satunya adalah screening HIV hal ini bertujuan untuk melindungi kedua mempelai.

"Jika diketahui ada salah satu pasangan yang menderita HIV maka ada pengobatan serta pencegahan untuk pasangan lainnya. Misal jika tidak ingin hamil bisa menggunakan kondom saat berhubungan, menggunakan kontrasepsi. Bahkan jika hamil ada pengobatan khusus yang dilakukan," terangnya.

3. Screening kesehatan

Ernawati menambahkan, persiapan kesehatan pranikah yang ketiga yakni melakukan screening kesehatan, seperti screening penyakit bawaan, rhesus, dan bawaan genetik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com