Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Persiapan Kesehatan Pranikah Menurut Pakar Unair

KOMPAS.com - Saat pasangan memutuskan untuk menikah, sebaiknya melakukan persiapan kesehatan pranikah.

Persiapan kesehatan pranikah ini penting dilakukan untuk memastikan pasangan dalam kondisi sehat dan tidak menderita penyakit menular atau penyakit lainnya.

Ketua Program Studi Spesialis 1 Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dr Ernawati mengungkapkan, ada beberapa persiapan kesehatan pranikah yang wajib dilakukan pasangan sebelum menikah.

Persiapan kesehatan pranikah

1. Pastikan usia sudah cukup

Menurut Ernawati, sebelum memutuskan menikah, hal yang harus dipertimbangkan adalah usia pasangan tersebut.

Usia yang dianjurkan untuk menikah menurut peraturan yang ditetapkan oleh undang-undang ialah minimal 19 tahun. Hal ini merujuk pada kesiapan fisik dan psikis mempelai yang akan melangsungkan pernikahan.

"Usia 19 atau 20 tahun atau lebih usia yang cukup untuk menikah," kata dr Ernawati seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (20/9/2022).

2. Screening HIV

Persiapan kesehatan pranikah lainnya yakni screening HIV AIDS. Hal ini wajib dilakukan sebelum mengikat janji suci pernikahan mengingat HIV AIDS salah satu faktor risiko penularannya karena sering ganti pasangan, hubungan sesama jenis, transfusi darah.

Selain itu juga penggunaan obat menggunakan jarum suntik yang bergantian juga meningkatkan risiko.

Perlu diketahui bahwa HIV AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang kekebalan tubuh manusia menjadi lemah sehingga tubuh mengalami penurunan kemampuan dalam melawan infeksi dan penyakit.

Idealnya screening pranikah salah satunya adalah screening HIV hal ini bertujuan untuk melindungi kedua mempelai.

"Jika diketahui ada salah satu pasangan yang menderita HIV maka ada pengobatan serta pencegahan untuk pasangan lainnya. Misal jika tidak ingin hamil bisa menggunakan kondom saat berhubungan, menggunakan kontrasepsi. Bahkan jika hamil ada pengobatan khusus yang dilakukan," terangnya.

3. Screening kesehatan

Ernawati menambahkan, persiapan kesehatan pranikah yang ketiga yakni melakukan screening kesehatan, seperti screening penyakit bawaan, rhesus, dan bawaan genetik.

"Adakah penyakit medis seperti diabetes, asma, hipertensi. Kemudian jika terkait dengan penyakit genetik misal thalasemia, rhesus harus di-screening untuk persiapan kehamilan nanti," paparnya.

Ernawati memberi contoh misal ada pasangan akan menikah dengan riwayat kelainan jantung maka bisa dikonsultasikan terlebih dahulu apakah setelah menikah boleh hamil lalu bagaimana proses yang harus dilalui untuk merencanakan kehamilan.

"Mengetahui status kesehatan calon pasangan itu penting," imbuh Ernawati.

Thalasemia merupakan kelainan darah dimana kurangnya kandungan hemoglobin sehingga menghambat penyaluran oksigen ke seluruh tubuh.

Sedangkan pemeriksaan rhesus darah bertujuan untuk mengetahui jenis darah yang cocok jika diperlukan tindakan transfusi darah suatu hari nanti.

4. Vaksin sebelum menikah

Mendapatkan vaksin sebelum menikah juga termasuk persiapan kesehatan pranikah. Vaksin yang disarankan untuk diberikan sebelum menikah antara lain hepatitis, HPV, dan TT.

"Hanya saja vaksin HPV ini tidak ditanggung oleh pemerintah. Jika hepatitis dan TT masih bisa ditemukan dengan mudah di puskesmas terdekat. Jadi kalua vaksin HPV harus beli sendiri," tandas dr Ernawati.

Vaksin hepatitis bertujuan untuk melindungi ibu sebelum hamil hingga melahirkan nanti. Vaksin HPV adalah vaksin yang bertujuan untuk mecegah infeksi Human Papiloma Virus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks.

"Sedangkan vaksin TT atau tetanus toksoid berperan untuk melindungi ibu sebelum kehamilan atau saat melahirkan," pungkas Ernawati.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/20/214800971/4-persiapan-kesehatan-pranikah-menurut-pakar-unair

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke