Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aptisi: Nadiem Tertutup Hanya Percaya kepada Staf Khususnya

Kompas.com - 20/09/2022, 20:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Kita ingin berdialog dengan Presiden Jokowi dan Menteri Nadiem Makarim. Kita memberi aspirasi, tidak dosa dan tidak bermasalah. Jangan ikuti organisasi yang tidak membela kepentingan saudara-saudara kalian," ucap dia.

Rencananya, demo akan dilakukan di beberapa titik, yakni Istana Negara, Kemendikbud Ristek, dan DPR.

Baca juga: PGRI Sampaikan 5 Pesan Ini ke Nadiem Terkait Tunjangan Profesi Guru

Aptisi menginginkan hal ini kepada Kemendikbud Ristek

Prof. Budi meminta pemerintah dalam hal ini Kemendikbud Ristek agar memasukkan roh UU Guru dan Dosen dalam Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).

"Seharusnya roh dari UU Guru dan Dosen dimasukkan dalam RUU Sisdiknas," ucapnya.

RUU Sisdiknas itu, bilang dia, akan mengancam pendidikan bergama serta sertifikasi guru dan dosen.

Aptisi pun meminta pemerintah agar membubarkan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) perguruan tinggi yang berorientasi bisnis semata.

"Kami (Aptisi) minta agar dijadikan tidak wajib dan bisa memperpanjang izin," terang dia.

Tak lupa, Aptisi meminta agar Kemendikbud Ristek membubarkan komite uji kompetensi yang tidak sesuai UU dan kembalikan ke perguruan tinggi.

"Audit kinerja penggabungan PTS yang bertahun-tahun tidak selesai dan perizinan prodi yang lambat dan itu merugikan PTS. Itu merugikan sekali," tegas dia.

Aptisi juga menginginkan untuk menaikkan KIP Kuliah untuk PTS yang saat ini masih kecil. Karena, selama ini KIP Kuliah tidak transparan dalam pembagiannya.

Baca juga: Aptisi Tidak Pernah Diundang Nadiem Makarim Bahas RUU Sisdiknas

"Kami juga mendesak agar ujian mandiri PTN dihapuskan, karena merupakan celah korupsi rektor PTN, melemahkan kualitas PTN, dan merugikan PTS," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com