Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Paralimpiade Tokyo 2020 Membuktikan Hasil Tidak Mengkhianati Usaha

Kompas.com - 10/09/2021, 10:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Diptraya P. Ratulangi (*)

KOMPAS.com - Kabar menggembirakan kembali datang dari Tokyo, Jepang beberapa waktu yang lalu. Kehebatan Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis seakan divalidasi oleh beberapa medali dari cabang olahraga ini pada perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020.

Menyusul medali emas yang yang diraih Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, medali emas juga didapatkan oleh pasangan ganda putri Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah, dan pasangan ganda campuran Hary Susanto dan Leani Ratri Oktila.

Selain di cabang olahraga bulu tangkis, para atlet nasional Indonesia juga berhasil mendapatkan medali dari cabang olahraga angkat beban, atletik, dan tenis meja.

Apa yang menarik dari pencapaian para atlet paralimpiade ini? Untuk sesaat, hasil yang membanggakan ini seakan membuat kita terlupa bahwa mereka memiliki keterbatasan fisik.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para atlet paralimpiade Indonesia, namun ini merupakan hasil yang luar biasa dan sangat membanggakan.

Bukan hanya untuk rakyat Indonesia saja, yang bangga mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan di Tokyo, namun secara lebih makro lagi, untuk teman-teman disabilitas lain.

Pencapaian para atlet ini dapat menjadi tolok ukur dan sumber inspirasi yang menyatakan bahwa siapapun dapat bermimpi dan mimpi dapat menjadi kenyataan, selama daya upaya dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Jika kita melihat ke dalam kehidupan sehari-hari, umumnya, yang membedakan seorang juara adalah pola pikir mereka. Menjadi yang terbaik tentunya membutuhkan kerja keras dan usaha yang lebih, dan harus secara konsisten terus berlatih.

Baca juga: 4 Tipologi Grit: Kamu Termasuk yang Mana?

Mengacu kepada ilmu psikologi, ada beberapa karakteristik khusus yang membedakan seorang juara dengan yang lain. Beberapa diantaranya adalah growth mindset (pola pikir bertumbuh), humility (kerendahan hati), dan grit (kegigihan).

Individu yang memiliki growth mindset percaya bahwa kecerdasan atau kemampuan dapat selalu ditingkatkan. Profesor di bidang psikologi dari Stanford University, Dr. Carol S. Dweck mengatakan bahwa pola pikir dapat mempengaruhi kesuksesan.

Apa yang ditunjukkan atlet Paralimpiade kemarin membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang mereka untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

Berdasarkan data dari Growth Center tahun 2020, sekitar 67 persen mahasiswa di Indonesia memiliki growth mindset.

Ini merupakan indikasi yang baik, karena dengan fakta ini para mahasiswa Indonesia memiliki kecenderungan untuk selalu mengembangkan diri mereka, dan dengan kemajuan teknologi di mana akses terhadap informasi dapat dengan mudah didapatkan dari berbagai sumber serta kesempatan untuk berkembang menjadi terbuka lebar.

Hal ini juga disuarakan oleh Rektor IPB, Prof. Arif Satria, yang mengatakan bahwa growth mindset merupakan modal awal, selain IPK, dalam meraih kesuksesan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com