Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus PNJ: Lulusan Vokasi Bisa Jadi Wirausaha dan Ciptakan Lapangan Kerja

Kompas.com - 16/08/2021, 19:13 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Mengacu pada statistik, lulusan SMA-SMK dan SMP menjadi penyumbang terbanyak angka pengangguran di Indonesia. Namun, alumnus Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Wisnu Nugroho membuktikan bahwa lulusan vokasi mampu terjun ke industri bahkan menciptakan lapangan kerja.

Wisnu yang kini menjadi CEO Bread Time mengatakan, kurikulum di pendidikan vokasi menyiapkan para insan vokasi untuk terjun ke dunia industri.

Pendidikan vokasilah yang membuatnya terjun ke bisnis food and beverage (FnB) setelah lulus kuliah. Pengalaman menempuh pendidikan vokasi menjadi modal berharga bagi Wisnu.

Baca juga: Cerita Lulusan SMK Buka Bisnis Kuliner Beromzet Rp 150 Juta Per Bulan

“Ketika lulus, saya dan teman-teman tidak kaget saat terjun ke industri. Saat kuliah kita sudah diterjunkan dan itu menjadi bagian dari kuliah kami. Kurikulum pendidikan vokasi sangat bagus karena menggabungkan teori dan praktik,” tutur Wisnu yang mengambil prodi Meeting and Event Planning di PNJ, seperti dirangkum dari laman Kemndikbud Ristek, Senin (16/8/2021).

Menurutnya, bekal yang diperoleh dari pendidikan vokasi sangat berguna ketika insan vokasi tidak terserap oleh lapangan pekerjaan.

Wisnu mengatakan, insan vokasi memiliki peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

“Buktinya sekarang, apalagi di era pandemi, banyak orang yang berusaha di bidang kuliner. Mereka berhasil dan survive,” kata Wisnu yang merintis Bread Time sejak 2015.

Menuju bonus demografi pada 2045, ia mengatakan insan vokasi Indonesia harus meningkatkan kemampuannya. Seperti dirinya yang harus mengubah proses penjualan produk Bread Time dari sekadar menggunakan toko yang makin tidak efektif dan efisien menjadi memanfaatkan teknologi yaitu marketplace.

Baca juga: Lulusan SMK Raih Gelar Doktor di Usia Muda, Ini Cerita Samsul Huda

“Jika saya tidak mengubah proses penjualan Bread Time, mungkin saya tidak akan bisa bertahan sampai sekarang, apalagi sekarang sedang pandemi. Sistem penjualan online sangat membantu,” ujar Wisnu.

Wisnu juga melihat insan vokasi memiliki peluang besar di industri, termasuk FnB, meski banyak jenis pekerjaan yang akan tergantikan oleh mesin di masa mendatang. Menurut Wisnu industri FnB masih membutuhkan sumber daya manusia yang kuat.

“Saya juga merintis bisnis FnB, masih banyak peluang di industri FnB untuk para insan vokasi,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar mengatakan kurikulum pendidikan vokasi mengarahkan insan vokasi memiliki keterampilan untuk terjun ke sektor formal dan non-formal.

Ia menyebut, terdapat tiga tantangan yang harus dihadapi oleh pendidikan vokasi di Indonesia untuk menjadikan insan vokasi bernilai jual tinggi.

Tantangan pertama adalah demand driven, yaitu menyesuaikan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri. Billy menilai pendidikan vokasi Indonesia mampu menjawab tantangan demand driven secara baik.

Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI

Ia menyebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sorong yang saat ini telah memiliki MoU dengan industri untuk menyerap lulusannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com