KOMPAS.com - Bagi anak-anak, terlebih anak usia dini, bermain buka sekadar kegiatan bersenang-senang. Lebih dari itu, melalui aktivitas bermain, anak usia PAUD belajar banyak hal.
Untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, baik perkembangan motorik halus dan kasar, orangtua bisa mengisi kegiatan bermain anak dengan beragam pilihan mainan edukatif.
Namun, seperti apakah permainan yang tepat bagi anak? Apakah harus sesuai dengan kebutuhan atau fase tumbuh kembangnya?
Salah satu pendidik PAUD Rumah Main Cikal, Sheira Shafira menuturkan sejumlah kiat dalam memilih permainan yang tepat bagi anak selama di rumah.
Baca juga: Fitur Ini Bantu Siswa SD-SMA Pecahkan Soal Matematika, Fisika, Kimia
Sebagai pendidik PAUD Rumah Main Cikal yang dimulai dari usia bayi hingga empat tahun, Sheira atau yang akrab disapa Tante Sheira menyatakan bahwa orang tua harus dapat mengenali kebutuhan anak di usianya.
“Bagi orang tua, langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu memperhatikan terlebih dahulu kebutuhan belajar anak di rumah, misalnya apakah kebutuhan gerak anak lebih banyak dilakukan? Jika ya, maka dapat mencari pilihan permainan yang mendukung kebutuhannya yakni kegiatan motorik kasar, misalnya lompat-lompat dahulu, atau olahraga dulu. Jadi, ketika
kelas dimulai jadi fokus untuk belajar,” ucapnya.
Terkait penggunaan gawai yang kini menjadi kebutuhan anak saat belajar daring, Sheira menjelaskan bahwa selama penggunaannya bijak dengan pendampingan dan kesepakatan yang ditentukan antara anak dan orang tua, efek negatif pun dapat dihindari.
Baca juga: Agar Anak Kompeten, Najelaa: Beri Anak Umpan Balik, Bukan Nilai
“Penggunaan gawai tidak selalu negatif selama penggunaannya dilakukan secara bijak dan dikendalikan. Jika dikaitkan dengan kebutuhan anak, apabila anaknya sedang tertarik dengan role modelling, maka berikan tontonan yang dapat mengasah anak untuk menambah kosakatanya dengan bahasa yang disesuaikan di rumah, baik bahasa Indonesia, atau bahasa Inggris,” ucap Sheira.
Selain memetakan kebutuhan anak, Sheira juga menyatakan pentingnya memilih permainan sesuai dengan fase tumbuh kembang anak.
“Sebaiknya orang tua dapat juga melihat ke tahap perkembangan anak, mencakup apa yang tengah berkembang di usia tersebut, dan dari sana orang tua dapat menyesuaikan dengan mainan yang dibutuhkan,” tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.