Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASI Bisa Naikkan Imunitas dan Antibodi Covid-19, Ini Kata Profesor IPB

Kompas.com - 17/07/2021, 10:27 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar IPB, Prof. Rizal Damanik komentari panic buying susu beruang dan laporan peneliti China terkait Air Susu Ibu (ASI) yang dapat mencegah dan mengobati Covid-19.

Menurut dia, kandungan di dalam susu beruang sama dengan susu sapi pada umumnya.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Lumba-lumba Bersama Guru Besar IPB

Dia menyebut, susu sapi umumnya mengandung growth factor, salah satunya adalah immunoglobulin (Ig).

Immunoglobulin ialah senyawa protein yang digunakan sistem imun untuk melawan kuman, virus, bakteri, dan penyebab penyakit lainnya. Immunoglobulin (Ig) terbaik ada dalam kolostrum.

"Nah, kolostrum sendiri merupakan ASI yang keluar pertama kali pada saat proses menyusui yang memiliki karakteristik warna kuning," kata dia melansir laman IPB, Sabtu (17/7/2021).

Menurut dia, fakta ini mengartikan, ASI dapat meningkatkan imunitas dan bahkan antibodi spesifik Covid-19 juga telah ditemukan dalam ASI.

"Baru-baru ini tim peneliti dari China melaporkan bahwa ASI dapat mencegah dan mengobati Covid-19. Sebelumnya tim peneliti dari University of Rochester Medical Center Amerika juga melaporkan hal sama, sebagaimana diwartakan dalam laman resmi URMC," ujar dia.

Pemberian ASI eksklusif

Meski begitu, pada era saat ini masih banyak ibu yang belum bisa memberikan ASI secara optimal untuk buah hatinya.

Baca juga: Guru Besar IPB: Tanaman Ini Pelancar ASI Buat Ibu-ibu

Kenyataan di lapangan banyak ibu laktasi yang memilih susu formula dibanding ASI.

Menurut Riskesdas 2018 didapatkan data bahwa cakupan proses inisiasi ibu menyusui dini kurang 24 jam, hanya sebesar 5,2 persen.

Selain itu, angka menyusui Indonesia menurut World Breastfeeding Trends Initiative (2020) mendapati urutan ke 66 dari 98 negara.

Data ini membuktikan bahwa masih rendahnya kecenderungan ibu di Indonesia untuk memberikan ASI pada anak.

Beberapa alasan yang mengemukakan antara lain sibuk bekerja, keterbatasan waktu dan produksi ASI yang tidak cukup.

"Pemberian ASI eksklusif sebenarnya dapat menjadi langkah awal untuk menurunkan risiko terjadinya stunting. Dengan memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan akan mampu membangun sistem pertahanan tubuh bayi secara optimal," kata Dosen IPB dari Departemen Gizi Masyarakat.

Baca juga: Beri ASI Eksklusif, Pakar Unair: Bayi Tumbuh Optimal

Oleh karena itu, dia mendorong pemberian ASI Eksklusif di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com