Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Psikologi Unair Beri Tips Cara Atasi Stres Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/07/2021, 17:30 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Angka Covid-19 di Indonesia masih juga tinggi. Setiap hari masyarakat menerima kabar-kabar tidak menyenangkan perihal Covid-19, seperti kematian sejawat maupun kerabat.

Kabar tidak menyenangkan yang terus berdatangan itu berbarengan pula dengan informasi hoaks yang massif beredar yang justru semakin memperkeruh situasi.

Baca juga: Pakar Unair: Pemerintah Harus Optimalisasi PPKM Jelang Idul Adha

Untuk itu, Dosen Fakultas Psikologi Unair, Tri Kurniati Ambarini mengajak masyarakat untuk mampu mengelola stres dan menghadapi kecemasan saat pandemi Covid-19.

Dia menyebut, ada beberapa tips untuk seseorang yang mengalami stres.

Pertama, menenangkan. Kedua, mengalihkan perhatian untuk sementara atau membantu menoleransi kesulitan atau kesusahan.

Memang, sebut dia, kadar kesedihan masing-masing orang berbeda.

Dia mencontohkan, ada teman yang merasa sedih setelah kematian orang yang dicintai.

Namun, sebagai individu tidak perlu sad block dengan mengucapkan "sudah tidak perlu sedih".

"Karena, artinya mereka menghargai arti kehilangan. Sama halnya dengan anak kecil yang kehilangan barang kemudian menangis," sebut dia melansir laman Unair, Jumat (16/7/2021).

Dia berharap agar mampu memberikan waktu kepada seseorang yang baru saja kehilangan. Kemudian mengajak melakukan aktivitas positif yang mereka sukai.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Teknik Proning Pertolongan Pertama Pasien Covid-19

Rini pun menekankan strategi saat marah, cara yang sehat ialah dengan menenangkan diri, sebelum mengatakan sesuatu yang mungkin disesali.

Waktu yang tepat saat pergi ke psikolog

Lantas, kapan seseorang perlu untuk mendatangi psikolog?

Dia mengungkapkan, waktu yang tepat seseorang pergi ke psikolog ditandai dengan sedih yang berlarut hingga penurunan fungsi otak yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain datang ke profesional, Rini juga merekomendasikan ke tempat lain.

"Jika tidak punya akses ke profesional tidak apa-apa. Pilih saja orang yang dianggap bisa memberikan energi positif. Selain itu bisa juga diarahkan ke hal-hal ibadah," tuturnya

Lalu, hal yang bisa dilakukan sebagai orang pemberi energi positif yaitu mendengarkannya.

"Dengarkan apa yang mereka rasakan. Ketika orang stres hanya mau didengar. Sebetulnya mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan. Tetapi mereka butuh validasi atas apa yang akan dilakukannya dan bantu mengeluarkan emosi negatifnya," jelasnya.

Terkait pandemi Covid-19, dia memberikan arahan agar taat kepada protokol kesehatan.

Baca juga: Pasien Covid-19, Berikut Tips Jitu Isolasi Mandiri dari Dokter RSA UGM

Memang cara setiap orang menangani pandemi Covid-19 berbeda-beda, tapi jangan sampai ketika mengingatkan menambah stres mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com