Pandemi Berkepanjangan, Dosen dan Mahasiswa Mulai Jenuh Kuliah Daring

Kuliah daring kurang efektif

Terpisah, Estavita Chantik Pembayun salah satu mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mangatakan bahwa kuliah daring ini membuat dirinya merasa jenuh.

Sebab, sejak 2020 ketika masih mahasiswa S1 dirinya mengikuti bimbingan skripsi secara daring. Bahkan ketika wisuda juga dilaksanakan secara daring.

"Sejak kuliah S2 di UGM awal tahun ini juga masih pandemi. Jadi kuliahnya juga daring. Saya merasa kurang efektif jika dilaksanakan secara daring," tuturnya.

Sebab, lanjut Esta, dirinya juga belum pernah ke kampus barunya tersebut. Selain itu, mencari materi di perpustakaan juga tak bisa dia lakukan.

Apalagi bertemu sapa langsung dengan dosen dan teman-temannya tak dapat ia lakukan di saat pandemi Covid sekarang ini.

"Karena kuliah S2, maka jumlah mahasiswa tak banyak di kelas. Jadi ya kuliahnya lebih efektif dibanding saat kuliah S1. Tapi usai kuliah, sedihnya saya tak bisa bertemu dengan teman-teman untuk berdiskusi langsung," keluhnya.

Baca juga: Webinar UPN Jogja: 5 Ide Kreatif Pelaku UKM Cepat Viral Pakai TikTok

Kendala lain, tentu masalah koneksi internet. Apalagi jika hujan, maka koneksi internet tidak stabil. Maka, jalan satu-satunya ialah dia hanya bisa mendengarkan saja suara dari dosen saat ikut kuliah daring.

"Karena itu saya berharap pandemi Covid bisa cepat berlalu dan saya bisa kuliah tatap muka di kampus. Dan tentunya rasa jenuh ini bisa hilang," harap Esta.