Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Catat Kasus Kematian DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat Dibandingkan 2023

Kompas.com - 18/04/2024, 18:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kematian akibat demam berdarah (DBD) di Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan yang signifikan, yakni hampir tiga kali lebih tinggi dibanding 2023.

Jumlah kematian ini merujuk pada data kumulatif Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai dengan minggu ke-15 tahun 2024.

"Jumlah kematian akibat deman berdarah naik tiga kali dibandingkan minggu yang sama (minggu ke-15) di tahun sebelumnya (2023)," ujar Kepala Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Waspada Lonjakan DBD pada Masa Peralihan Musim Kemarau ke Penghujan, Ini Catatan Kasusnya

Perbandingan jumlah kasus demam berdarah (DBD)

Nadia menyampaikan, Kemenkes mencatat perbandingan kasus demam berdarah dan kematian akibat demam berdarah hingga minggu ke-15 pada 2023 dan 2024 yang dilaporkan dari 454 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Indonesia sebagai berikut:

Jumlah kasus demam berdarah:

  • 2023: 22.551
  • 2024: 62.001

Angka kematian akibat demam berdarah:

  • 2023: 170
  • 2024: 475

"Pada minggu ke-15 tahun 2024, tercatat ada 62.001 kasus DBD dengan angka kejadian 22,16 per 100.000 penduduk. Jumlah kematian DBD sebanyak 475 kematian atau tingkat kematian 0,77 persen," kata Nadia.

Ia menambahkan, kematian akibat dengue tercatat ada di 151 kabupaten dan kota dari 28 provinsi di Indonesia.

Sedangkan suspek penderita DBD dari laporan sistem kewaspadaan dini dan respons secara kumulatif sampai minggu ke-15 2024 tercatat sebanyak 219.031 orang.

Baca juga: Waspada DBD di Tengah Suhu Tinggi, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebaran kasus DBD di Indonesia per Maret 2024

Berikut ini sebagaran kasus demam berdarah hingga minggu ke-15 tahun 2024 dengan total 62.001 kasus:

  • Jawa Barat: 17.311
  • Banten: 5.877
  • Jawa Tengah: 4.330
  • Jawa Timur: 3.638
  • Sulawesi Utara: 2.763
  • Kalimantan Selatan: 2.674
  • Bali: 2.372
  • Kalimantan Tengah: 2.309
  • DKI Jakarta: 2.272
  • Lampung: 1.761
  • Sulawesi Utara: 1.731
  • Sulawesi Selatan: 1.583
  • NTT: 1.473
  • Kalimantan Barat: 1.435
  • Sumatera Selatan: 1.418
  • Kalimantan Timur: 1.114
  • Sumatera Utara: 931
  • Bengkulu: 688
  • Gorontalo: 677
  • NTB: 660
  • Bangka Belitung: 629
  • Jambi: 586
  • Sulawesi Tengah: 535
  • Papua Tengah: 493
  • Sulawesi Barat: 424
  • Sumatera Barat: 423
  • DIY: 413
  • Aceh: 377
  • Maluku Utara: 236
  • Riau: 226
  • Kepulauan Riau: 185
  • Kalimantan Utara: 185
  • Papua: 131
  • Maluku: 121

Baca juga: Bagaimana Wolbachia Menurunkan Penyebaran DBD? Berikut Penjelasannya

Sebaran kematian DBD di Indonesia per Maret 2024

Sementara itu, berikut ini sebaran kasus kematian akibat demam berdarah per minggu ke-15 2024, dengan total 475 kematian:

  • Jawa Barat: 158
  • Jawa Tengah: 15
  • Jawa Timur: 37
  • Banten: 24
  • Kalimantan Tengah: 17
  • Kalimantan Selatan: 16
  • NTT: 14
  • Sumatera Selatan: 13
  • Sulawesi Utara: 11
  • Bangka Belitung: 9
  • Lampung: 8
  • Kalimantan Barat: 8
  • Kalimantan Timur: 7
  • Sumatera Utara: 7
  • Sulawesi Selatan: 4
  • Bali: 4
  • Sulawesi Utara: 4
  • Bengkulu: 4
  • Kepulauan Riau: 4
  • Sumatera Barat: 4
  • Aceh: 4
  • Sulawesi Tengah: 3
  • Goontalo: 3
  • DIY: 3
  • Maluku Utara: 2
  • Maluku: 1
  • Sulawesi Barat: 1
  • DKI Jakarta: 1

Baca juga: Mengenal Ciri Bintik Merah DBD yang Muncul Setelah Demam

Kasus demam berdarah diperkirakan akan terus bertambah

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian, Maxi Rein Rondonuwu menyamoaikan, jumlah kasus demam berdarah kemungkinan akan terus meningkat hingga terjadi transisi musiman.

Meski demikian, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyakit tersebut.

Rondonuwu mengingatkan, masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan menyeluruh, terutama pada musim hujan.

"Jangan sampai ada hal-hal yang dibiarkan saja yang bisa menimbulkan genangan air. Jika dibiarkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah," jelasnya dikutip dari Antara.

Baca juga: Kemenkes Bantah Penyebaran Nyamuk Wolbachia Jadi Penyebab Peningkatan Kasus DBD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Amankah Berolahraga Saat Perut Kosong? Kenali Potensi Risikonya Berikut Ini

Tren
Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Arab Saudi Dilanda Hujan Lebat, Banjir Menerjang Madinah

Tren
Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Aliran Uang Kementan untuk Kebutuhan Pribadi SYL, dari Sunat Cucu hingga Hadiahi Mobil Anak

Tren
45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

45 Kata-kata Selamat Hari Buruh 2024, Bakar Semangat Para Pekerja

Tren
Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Mengapa 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional? Berikut Latar Belakangnya

Tren
4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 1-2 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

[POPULER TREN] Sorotan Media Asing terhadap Kekalahan Indonesia Lawan Uzbekistan | Profil Shen Yinhao, Wasit yang Picu Kontroversi

Tren
Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Siapa Sukanto Tanoto yang Disebut-sebut Disiapkan Lahan Investasi di IKN?

Tren
Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Mengapa Artefak Indonesia Bisa Dicuri dan Diselundupkan?

Tren
55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

55 Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024

Tren
Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Benarkah Tak Boleh Minum Teh Setelah Makan dan Saat Haid? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM

Tren
Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Daftar Negara Peserta Olimpiade Paris 2024 Cabang Sepak Bola

Tren
Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Melihat Kekuatan Irak, Lawan Indonesia pada Perebutan Tempat Ketiga Piala Asia U23

Tren
8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

8 Tim yang Lolos Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com