Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Lonjakan DBD pada Masa Peralihan Musim Kemarau ke Penghujan, Ini Catatan Kasusnya

Kompas.com - 25/09/2022, 17:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia terpantau meningkat.

Untuk diketahui, genangan air akibat hujan bisa menjadi sarang nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab DBD.

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis catatan jumlah kumulatif kasus DBD.

Baca juga: Gejala DBD, Kenali Cirinya Sebelum Terlambat

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri)


Update kasus DBD

Petugas Puskesmas Brebes melakukan pengapasan di wilayah endemis DBD, Jumat (18/3/2022).Kompas.com/ Tresno Setiadi Petugas Puskesmas Brebes melakukan pengapasan di wilayah endemis DBD, Jumat (18/3/2022).

Hingga Minggu ke-36 dari Januari 2022, dilaporkan sebanyak 87.501 kasus (IR 31,38/100.000 penduduk) dan 816 kematian (CFR 0,93 persen).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, secara umum terjadi peningkatan kasus DBD.

"Kasus paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun sebanyak 38,96 persen dan 5-14 tahun sebanyak 35,61 persen," ujarnya, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Maxi Rein untuk memgutip pernyataannya di laman tersebut.

Baca juga: Waspada DBD, Ini 8 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk

Kasus DBD tertinggi

Ia menyampaikan, penambahan kasus berasal dari 64 kabupaten/kota di 4 provinsi, di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.

Kabupaten atau kota yang mencatat kasus DBD tertinggi di antaranya sebagai berikut:

  • Kota Bandung: 4.196 kasus
  • Kabupaten Bandung: 2.777 kasus
  • Kota Bekasi: 2.059 kasus
  • Kabupaten Sumedang: 1.647 kasus
  • Kota Tasikmalaya: 1.542 kasus.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue, Ini Gejala hingga Pengobatan DBD

Upaya pencegahan DBD

Ilustrasi penularan demam berdarah, cara penularan demam berdarah, cara penularan DBDShutterstock/Kwangmoozaa Ilustrasi penularan demam berdarah, cara penularan demam berdarah, cara penularan DBD

Maxi mengungkapkan, pihaknya terus melakukan upaya pengendalian dan pencegahan yang masif dan simultan dengan melibatkan seluruh pihak, baik tingkat pusat maupun daerah.

Pada 6 September 2022, Kemenkes melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular telah mengirimkan surat kepada seluruh Kepala Daerah di Indonesia, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Isinya meminta agar dinas kesehatan meningkatkan kewaspadaan dengan aktif melakukan pengendalian dengue lebih dini.

Baca juga: Benarkah Jus Daun Pepaya Mentah Bisa Obati DBD?

Adapun caranya dengan melakukan upaya pencegahan dan pengendalian melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus di tempat-tempat umum dan tempat-tempat institusi untuk mencapai angka bebas jentik lebih dari 95 persen.

"Gerakan ini sebaiknya dilakukan sebelum masa penularan atau peningkatan kasus terjadi," ujar Maxi.

Terkait pelaksanaannya, bisa dilakukan pada titik terendah untuk menekan peningkatan kasus atau kejadian luar biasa (KLB) pada saat musim penularan atau musim penghujan.

Selanjutnya, memperkuat surveilans DBD yang dapat dimonitor sebagai alat untuk melakukan kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus serta melakukan respons cepat penanggulangan KLB.

Baca juga: 4 Ciri-ciri DBD Tahap Awal, Jangan Sampai Terlambat Ditangani

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com