Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pulau Semakau, Rahasia Singapura Jadi Negara Terbersih Asia

Kompas.com - 17/04/2024, 06:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulau Semakau merupakan tempat pembuangan akhir (TPA) bagi sampah-sampah 5,6 juta penduduk Singapura. TPA ini menjadi bagian yang membuat Singapura negara terbersih di Asia. 

Pulau Semakau mulai dibangun pada 1999, dan memiliki kapasitas sekitar 63 juta meter kubik sampah.

Pematang batu sepanjang 7 kilometer menutupi sebagian laut Pulau Semakau dan Pulau Sakeng untuk menciptakan ruang bagi tempat pembuangan sampah.

Dikutip dari Phys.org, Manajer TPA di Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA), Desmond Lee mengatakan, Pulau Semakau adalah satu-satunya TPA yang ada di Singapura.

Pada 2022, Singapura menghasilkan 7,4 juta ton sampah dan sekitar 4,2 juta ton atau 57 persen didaur ulang.

Baca juga: Lebih dari 50 Spesies Laut Tak Dikenal Ditemukan di Dekat Pulau Paskah


Tanaman yang tumbuh di atas abu sisa sampah

Dilansir dari The Strait Times, Pulau Semakau terdiri dari pepohonan yang tumbuh di tengah padang rumput.

Terlihat asri, pohon-pohon yang ada di Pulau Semakau ternyata tumbuh dari abu sampah yang telah dibakar.

Pulau Semakau bahkan mendapat julukan Garbage of Eden atau surganya sampah karena punya keanekaragaman hayati yang baik.

Di pulau tersebut, terdapat hutan bakau hingga padang lamun dan terumbu karang. Selain itu, banyak sel yang terisi menampung habitat padang rumput, rawa, dan pepohonan.

Ada juga spesies burung langka, seperti bangau paruh besar dan burung jangkungan bersayap hitam yang terlihat di dekat pulau tersebut.

Menurut survei di TPA pada 2011, beberapa hewan lain seperti katak asia, katak lapangan, penyu hijau, dan kelelawar buah bermuka anjing terlihat di pulau tersebut.

Setelah hujan lebat turun, katak yang menghuni Pulau Semakau akan terdengar saling berseruan satu sama lain.

Baca juga: 25 Pulau dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, Enam dari Indonesia

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com