KOMPAS.com - Seorang siswa kelas III SMP berinisial RNH (14) meninggal dunia tersambar petir saat main ponsel di rumahnya di Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (6/3/2024).
Berdasarkan keterangan ibu korban, saat kejadian, cuaca sedang hujan deras disertai petir. Kala itu, ibu korban menemukan putranya dalam keadaan tak bergerak dengan ponsel milik korban yang berada di atas kepalanya.
"Korban kemudian dibawa ke rumah sakit. Saat diperiksa, korban dinyatakan sudah meninggal dunia," kata Kapolsek Kalimanah AKP Mubarok, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/3/2024).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat luka lecet di leher korban, luka lebam di kaki, dan tangan. Luka tersebut diduga akibat terkena aliran listrik saat tersambat petir.
Selain itu, polisi yang melakukan pemeriksaan di rumah korban, tidak menemukan kerusakan bangunan. Tapi, stop kontak di rumah korban sempat menyetrum saat hendak digunakan.
"Dari hasil pemeriksaan dokter, penyebab korban meninggal dunia diduga akibat tersambar petir. Tidak ditemukan tanda kekerasan," imbuhnya.
Lantas, bagaimana seseorang tersambar petir padahal sedang berada di dalam rumah? Apakah terkait ponsel yang ia gunakan?
Baca juga: Warganet Sebut Beberapa Wilayah Sering Dilanda Petir, Ini Kata BMKG
Dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Abdul Syakur menjelaskan, penyebab remaja di Purbalingga meninggal saat main HP kemungkinan karena sambaran petir tidak langsung.
Untuk diketahui, sambaran petir adalah aliran muatan listrik statis awan menuju ke titik konduktif di bumi.
Petir biasanya dibarengi dengan cahaya yang cepat atau yang jamak dikenal dengan istilah kilat.
Sedangkan kilat adalah muatan listrik yang bergerak sangat cepat (sama dengan kecepatan cahaya 300 juta meter/detik) di udara.
"Kilat juga dapat menimbulkan bunyi lantaran muatan listrik statis tadi bergesekan dengan udara yang diterobosnya," ujar dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/3/2024).
Abdul menyampaikan, jenis sambaran petir ada dua, yaitu sambaran langsung dan tidak langsung (induksi).
"Jika suatu benda (pada umumnya menjulang tinggi), maka ada potensi terkena sambaran petir secara langsung, karena berada pada obyek yang paling dekat dengan awan," kata dia.
Misalnya, saat seseorang berada di tempat tinggi dan terbuka dalam kondisi sedang ada petir dan kilat, maka kemungkinan akan terkena sambaran petir langsung.