Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Remaja di Purbalingga Meninggal Tersambar Petir Saat Main HP di Dalam Rumah, Ini Kata Pakar

Berdasarkan keterangan ibu korban, saat kejadian, cuaca sedang hujan deras disertai petir. Kala itu, ibu korban menemukan putranya dalam keadaan tak bergerak dengan ponsel milik korban yang berada di atas kepalanya.

"Korban kemudian dibawa ke rumah sakit. Saat diperiksa, korban dinyatakan sudah meninggal dunia," kata Kapolsek Kalimanah AKP Mubarok, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/3/2024).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat luka lecet di leher korban, luka lebam di kaki, dan tangan. Luka tersebut diduga akibat terkena aliran listrik saat tersambat petir.

Selain itu, polisi yang melakukan pemeriksaan di rumah korban, tidak menemukan kerusakan bangunan. Tapi, stop kontak di rumah korban sempat menyetrum saat hendak digunakan.

"Dari hasil pemeriksaan dokter, penyebab korban meninggal dunia diduga akibat tersambar petir. Tidak ditemukan tanda kekerasan," imbuhnya.

Lantas, bagaimana seseorang tersambar petir padahal sedang berada di dalam rumah? Apakah terkait ponsel yang ia gunakan?

Penjelasan pakar 

Dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Abdul Syakur menjelaskan, penyebab remaja di Purbalingga meninggal saat main HP kemungkinan karena sambaran petir tidak langsung. 

Untuk diketahui, sambaran petir adalah aliran muatan listrik statis awan menuju ke titik konduktif di bumi.

Petir biasanya dibarengi dengan cahaya yang cepat atau yang jamak dikenal dengan istilah kilat.

Sedangkan kilat adalah muatan listrik yang bergerak sangat cepat (sama dengan kecepatan cahaya 300 juta meter/detik) di udara.

"Kilat juga dapat menimbulkan bunyi lantaran muatan listrik statis tadi bergesekan dengan udara yang diterobosnya," ujar dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/3/2024).

Abdul menyampaikan, jenis sambaran petir ada dua, yaitu sambaran langsung dan tidak langsung (induksi).

"Jika suatu benda (pada umumnya menjulang tinggi), maka ada potensi terkena sambaran petir secara langsung, karena berada pada obyek yang paling dekat dengan awan," kata dia.

Misalnya, saat seseorang berada di tempat tinggi dan terbuka dalam kondisi sedang ada petir dan kilat, maka kemungkinan akan terkena sambaran petir langsung.

Abdul melanjutkan, jenis sambaran petir kedua yaitu sambaran induksi, yaitu sambaran petir jauh di langit, tapi induksinya terasa sampai di tempat lain.

"Dalam kasus remaja meninggal karena sambaran petir, padahal posisinya di dalam rumah, tentu ini terkena jenis sambaran petir tidak langsung," kata dia.

Menurut Abdul, untuk kasus seseorang yang terkena sambaran petir secara langsung, dampaknya bisa membuat rumah beserta perabotnya berantakan atau terbakar.

"Karena sambaran petir tidak langsung, bisa jadi sambaran petir terjadi di sekitar rumah jarak 10 meter dari rumah, namun induksi muatan listriknya mengalir melalui kabel jaringan listrik," sambung dia.

Lebih lanjut Abdul menambahkan, bila dalam kondisi tersebut ada ponsel yang menyala dan terhubung dengan stop kontak listrik, maka besar kemungkinan muatan listrik besar dari petir sampai ke ponsel.

Dengan kata lain, menurut Abdul, ada kemungkinan mungkin petir menyambar melalui aliran listrik dari ponsel yang sedang digunakan korban.

"Kalau melalui jaringan listrik, berarti sudah melalui kWh meter. Biasanya sudah dilengkapi kawat yang terhubung ke tanah. Orang awam menyebutnya ARDE atau dikenal dengan grounding. Tapi apakah di rumah tersebut sudah terpasang Arde atau tidak" tanya Abdul.

Sambaran petir riskan untuk seseorang yang terhubung dengan jaringan listrik

Abdul melanjutkan, lantaran aliran muatan listrik statis petir itu melalui jaringan listrik sampai di dalam rumah, yang terkena dampaknya adalah orang yang sedang memegang alat yang terhubung ke stop kontak.

"Dalam kasus ini remaja yang sedang pegang ponsel dan ponselnnya terhubung ke jaringan listrik," ujar dia.

"Jadi, orang di sekitar yang tidak memegang ponsel, tidak apa-apa, meskipun berada di dekat korban. Ini karena sambaran induksi, tidak mengenai secara langsung pada obyek," imbuhnya.

Abdul mengatakan, biasanya sambaran induksi ini berbahaya bagi peralatan-peralatan listrik yang menggunakan tegangan rendah.

Sementara itu, bagi manusia yang rumahnya sudah dipasangin grounding, umumnya sambaran induksi tidak berbahaya.

"Bagi orang di dalam rumah, ini sambaran tidak langsung, juga bagi peralatan yang ada di dalam rumah, ini sambatan tidak langsung," kata dia.

Menurut Abdul, dampak sambaran petir tidak langsung saat ada peralatan elektronik yang menyala dan terhubung langsung dengan stop kontak bisa rusak karena ada induksi di sekitar lokasi tersebut.

"Ada komputer, TV, atau alat elektronik sedang menyala, bisa terdampak mati, karena jarak (sambaran induksi) yang begitu dekat," pungkas dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/08/200000765/remaja-di-purbalingga-meninggal-tersambar-petir-saat-main-hp-di-dalam-rumah

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke