Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swedia Resmi Gabung NATO, Akhiri Puasa Netral selama 200 Tahun

Kompas.com - 08/03/2024, 14:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Swedia resmi bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebagai anggota ke-32 aliansi militer transatlantik pada Kamis (7/3/2024).

Bergabungnya Swedia dengan Pertahanan Atlantik Utara itu sekaligus mengakhiri netralitasnya selama beberapa dekade. 

Keputusan ini dibuat Swedia di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai agresi Rusia di Eropa setelah invasi ke Ukraina.

“Persatuan dan solidaritas akan menjadi pedoman Swedia sebagai anggota NATO. Kami akan berbagi beban, tanggung jawab, dan risiko dengan sekutu kami,” kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (8/3/2024). 

Baca juga: Sejarah NATO, Tujuan, Struktur Kerja, dan Daftar Anggotanya

Dikutip dari Reuters, Bagi NATO, bergabungnya Swedia dan Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km dengan Rusia, merupakan tambahan yang paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Keputusan tersebut bisa jadi pukulan telak bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang telah berusaha mencegah penguatan aliansi ini.

Sementara itu, Gedung Putih menyatakan, bergabungnya Swedia sebagai sekutu NATO akan membuat Amerika Serikat dan sekutunya menjadi lebih aman.

“NATO adalah aliansi pertahanan paling kuat dalam sejarah dunia, dan saat ini memastikan keamanan warga negara kita sama pentingnya dengan 75 tahun yang lalu ketika aliansi kita didirikan dari puing-puing Perang Dunia II,” katanya mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: NATO Tolak Permintaan Ukraina soal Zona Larangan Terbang, Lampu Hijau bagi Rusia?

Akhiri puasa netral selama 200 tahun

Untuk diketahui, invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, membuat Swedia dan negara tetangganya Finlandia yang berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km (832 mil) dengan Rusia untuk mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO.

Swedia sebelumnya tak kunjung bergabung dengan NATO karena merasa kekuatan militernya belum mumpuni untuk menghadapi serangan Rusia. 

Kekhawatiran tersebut mencuat pada 2013, ketika pesawat pembom Rusia terbang melintasi Teluk Finlandia, tepatnya di dekat pulau Gotland, yang diyakini sebagai simulasi serangan nuklir.

Ibu Kota Swedia, Stockholm membutuhkan dukungan jet NATO untuk mengusir pesawat Rusia dari wilayah udaranya.

Tak hanya itu, pada tahun berikutnya terdapat pula laporan bahwa kapal selam Rusia beroperasi di kepulauan Stockholm.

Meskipun Stockholm semakin dekat dengan NATO selama dua dekade terakhir, namun keanggotaannya menandai perpecahan dengan masa lalu.

Sebab, selama lebih dari 200 tahun, Swedia menghindari aliansi militer dan mengambil sikap netral pada saat perang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com