Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Akira Toriyama, Pencipta "Dragon Ball" yang Meninggal di Usia 68 Tahun

Kompas.com - 08/03/2024, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akira Toriyama, pencipta komik Dragon Ball, meninggal dunia di usia 68 tahun.

Kabar pencipta Dragon Ball meninggal diumumkan Bird Studio melalui akun X-nya pada Jumat (8/3/2024).

Adapun, Bird Studio adalah studio produksi manga dan desain yang berbasis di Nagoya, Jepang dan didirikan oleh Akira.

"Kami sangat sedih untuk memberitahukan kepada Anda bahwa pencipta manga Akira Toriyama meninggal dunia pada tanggal 1 Maret karena subdural hematoma akut,' ujar Bird Studio dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Baca juga: 11 Kutipan Terkenal Dragon Ball Z

Profil Akira Toriyama

Akira Toriyama adalah seorang penulis manga Jepang, seniman manga, dan desainer karakter untuk video game.

Dilansir dari IMDb, ia telah menjadi seniman yang bekerja sejak tahun 1978.

Selain dikenal sebagai pencipta Dragon Ball, nama Akira melambung karena ia menciptakan serial komedi fiksi ilmiah Dr Slump (1980-1984).

Khusus Dragon Ball yang diciptakan oleh Akira, serial ini memiliki empat serial animasi, yakni Dragon Ball (1986-1989), Dragon Ball Z (1989-1996), Dragon Ball GT (1996-1997), dan Dragon Ball Super (2015-2018).

Tak sampai di situ, Akira juga ikut mengembangkan Dragon Ball sebagai video game, seperti Dragon Quest (1986).

Pada tahun 2019, Toriyama mendapat penghargaan sebagai Chevalier dari Ordre des Arts et des Lettres, Perancis. Penghargaan ini khusus diberikan kepada seniman dan penulis.

Baca juga: Setelah 16 Tahun, Game Dragon Ball Z: Budokai Tenkaichi Baru Segera Meluncur

Akira Toriyama sukai manga sejak SD

Sebelum dikenal sebagai kartunis ternama, Akira sudah menyukai manga sejak ia masih duduk di sekolah dasar (SD).

Ia mempunyai akses mangga milik kakak laki-laki temannya dan menyukai serial fiksi ilmiah Astro Boy (1952-1968).

Toriyama bersekolah di sekolah menengah yang berfokus pada pengajaran desain kreatif.

Akira juga menyukai film live-action dan televisi ketika duduk di sekolah menengah.

Namun, Akira memutuskan tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi walau keputusan ini bertentangan dengan keinginan orantuanya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com