Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Obat Asma Salbutamol Sulfate Bikin Jantung Berdebar, Ini Penjelasan Pakar UGM

Kompas.com - 06/02/2024, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan unggahan bernarasi obat asma salbutamol sulfate menyebabkan jantung berdebar.

Bahasan tersebut dibicarakan oleh banyak warganet setelah ditayangkan oleh akun X @tanyarlfes pada Jumat (2/2/2024).

Pengunggah mengatakan, awalnya ia membawa ibunya yang mengalami kolesterol tinggi ke sebuah klinik.

Namun, pihak klinik keliru memberikan obat kolesterol yang ternyata adalah obat untuk penderita asma, yaitu salbutamol sulfate.

Akibat kekeliruan pemberian obat, ibu pengunggah mengalami efek samping berupa jantung berdebar.

"guys ada yang kerja bagian farmasi atau jurusan farmasi? Ini kalo ada kasus gini gimana ya? Bahaya banget ga sih? Aku panik banget semalem ibuku efek obatnya ga ilang ilang," tulis pengunggah.

Baca juga: Bolehkah Vitamin B Kompleks Diminum Setiap Hari? Ini Kata Ahli UGM

Penjelasan pakar UGM

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Zullies buka suara soal dampak obat salbutamol sulfate yang disebut menyebabkan jantung berdebar.

Ia mengatakan, salbutamol sulfate adalah obat pelega pernapasan yang biasanya digunakan untuk melonggarkan napas bagi orang yang terkena serangan asma.

Zullies membenarkan bahwa obat tersebut menyebabkan efek samping berupa jantung berdebar, termasuk jika dikonsumsi oleh non-penderita asma seperti yang dikeluhkan warganet di X.

Zullies menyampaikan, salbutamol sulfate dikategorikan sebagai obat keras yang harus diperoleh dengan resep dokter.

"Bisa jadi jantung berdebarnya karena efek salbutamol," kata Zullies kepada Kompas.com, Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Bolehkah Minum Obat Sakit Kepala agar Tidur Nyenyak? Ini Kata Ahli UGM

Kenapa salbutamol sulfate menyebabkan jantung berdebar?

Zullies menjelaskan, salbutamol sulfate dapat menyebabkan jantung berdebar karena obat ini bekerja dengan menstimulasi reseptor beta-2 adrenergik.

Reseptor tersebut utamanya berada di saluran napas sehingga menyebabkan efek pelonggaran saluran napas.

"Namun reseptor beta-2 juga ada sedikit di jantung. Jadi, mekanisme utama peningkatan denyut jantung oleh salbutamol adalah melalui stimulasi reseptor beta-2 di jantung," terangnya.

Stimulasi reseptor beta-2 pada miokardium dapat meningkatkan kontraktilitas jantung dan meningkatkan denyut jantung atau frekuensi denyut jantung.

Efek stimulasi reseptor beta-2 di jantung ini dapat menyebabkan perasaan berdebar atau jantung berdetak lebih cepat pada beberapa orang yang menggunakan salbutamol sulfate.

"Meskipun efek ini umumnya bersifat sementara dan tidak berbahaya, beberapa individu mungkin mengalami reaksi yang lebih kuat atau tidak nyaman," pungkasnya.

Baca juga: 7 Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersama Susu, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com