Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati di India Ditahan Selama 8 Bulan karena Dicurigai sebagai Mata-mata China

Kompas.com - 06/02/2024, 08:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor burung merpati di India ditahan oleh kepolisian lantaran dicurigai sebagai mata-mata China sejak Mei 2023.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (2/2/2024), burung merpati ditahan selama 8 bulan hingga kemudian dilepaskan terbang bebas pada Selasa (30/1/2024).

Pada Mei 2023, merpati tersebut ditangkap di dekat sebuah pelabuhan di Mumbai, India dengan dua cincin yang diikatkan di bagian kakinya.

Polisi mendapati merpati tersebut membawa pesan yang dipercaya berisikan karakter huruf China.

Merpati itu kemudian dicurigai terlibat dalam spionase dan dikirim ke Rumah Sakit Hewan Bai Sakarbai Dinshaw Petit di Mumbai.

Baca juga: Alasan Mengapa Gagak adalah Burung Paling Cerdas di Dunia

Pelepasan dibantu aktivis hewan

Organisasi aktivis hewan, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) mengatakan pada Kamis (1/2/2024) bahwa cabangnya di India telah membantu mengamankan kebebasan merpati tersebut.

"Kelompok ini mengetahui bahwa pada Mei 2023, polisi telah menemukan merpati tersebut dengan pesan yang tidak terbaca yang tertulis di sayapnya," kata PETA dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Business Insider, Jumat (2/2/2024).

Setelah itu, mereka menghubungi polisi setempat dan mendapatkan surat izin untuk pembebasan burung itu.

Merpati itu kemudian diketahui sebagai burung balap dari Taiwan yang melarikan diri dan terbang ke India.

Seorang juru bicara Asosiasi Balap Merpati Taiwan mengatakan, meskipun burung itu mungkin telah terbang dari Taiwan ke India, tidak jelas apakah benar-benar merupakan burung balap karena polisi tidak merilis nomor serinya.

Baca juga: 3 Fakta Burung Kiwi yang Menetas Kembali di Alam Liar Selepas 150 Tahun

Merpati populer digunakan sebagai mata-mata

Merpati memiliki sejarah sering digunakan untuk tindakan spionase oleh sebuah negara ke negara lain, dikutip dari Indian Express, Minggu (4/4/2024).

Selama Perang Dunia I, burung ini dipasangi kamera kecil dan dilepaskan ke wilayah musuh.

Selain itu, merpati juga ditugaskan sebagai pengirim pesan melewati perbatasan musuh, karena kecepatan dan kemampuannya untuk terbang.

Tingkat keberhasilan metode ini sekitar 95 persen, dengan merpati menyelesaikan pengiriman pesan mereka dan terus digunakan untuk spionase hingga tahun 1950-an.

Seekor merpati bernama Cher Ami terkenal karena misi terakhirnya yang ditugaskan untuk membantu menyelamatkan 194 tentara dari batalion tentara Amerika Serikat yang dikepung dalam perang melawan Jerman pada 14 Oktober 1918.

Cher Ami tertembak di bagian kaki dan dadanya oleh musuh tetapi berhasil mengembalikan pesan ke lotengnya, karena pesannya tergantung di kakinya yang terluka.

Burung itu kemudian mati pada 13 Juni 1919 akibat luka yang dideritanya selama menjalankan misi.

Baca juga: Hanya Ada 7 Ekor di Bali, Burung Perkici Super Langka Berhasil Menetas di Inggris

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com