Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50 Persen di 2 Survei, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 19/01/2024, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah lembaga merilis survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024.

Survei capres-cawapres ini menjadi gambaran popularitas masing-masing calon jelang hari Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Dari beberapa survei yang sudah dirilis, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan pertama.

Bahkan pada survei tertentu, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah tembus hingga 50 persen.

Lantas, apa penyebab elektabilitas Prabowo-Gibran bisa mencapai 50 persen lebih?

Elektabilitas Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024

Elektabilitas Prabowo-Gibran tembus di angka 50 persen di dua survei, yaitu survei lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) dan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research.

Berikut penyebab elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 50 persen di survei tersebut:

1. Survei SPIN

Pada survei SPIN, elektabilitas Prabowo-Gibran menembus angka 50,9 persen, hampir dua kali lipat dari lawannya.

Elektabilitas di urutan kedua diperoleh pasangan Ganjar-Mahfud yang memperoleh 23,5 persen. Sementara elektabilitas Anies-Muhaimin berada di urutan terakhir, yakni 18,7 persen.

Sementara yang tidak menjawab ada 6,9 persen.

Mengacu survei tersebut, perolehan dukungan terhadap Prabowo-Gibran terus meningkat. Sementara elektabilitas pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin justru menurun.

Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara mengatakan, penurunan elektabilitas Anies-Muhaimin disebabkan oleh gaya debat Anies yang terus menyerang Prabowo pada debat capres ketiga, Minggu (7/1/2024).

"Keinginan Anies untuk mendapatkan peningkatan poin dukungan justru yang memperoleh poin dukungan Prabowo," kata Igor, dilansir dari Tribunnews.

Survei SPIN dilakukan selama 8-14 Januari 2024 dengan melibatkan 2.178 responden di seluruh provinsi di Indonesia.

Adapun metode yang digunakan adalah metode multistage random sampling.

Baca juga: Beda Cara Anies, Prabowo, dan Ganjar Berantas Korupsi jika Terpilih Jadi Presiden 2024

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com