KOMPAS.com - Sebuah jurnal yang diterbitkan oleh American Cancer Society pada Selasa (11/7/2023) mengungkapkan peningkatan risiko kanker bagi orang yang kurang tidur.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan merekomendasikan tidur selama 7-8 jam per hari bagi orang dewasa dari usia 18-40 tahun.
Jurnal dengan judul “Association of habitual sleep duration and its trajectory with the risk of cancer according to sex and body mass index in a population-based cohort” menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki peningkatan risiko kanker, dikutip dari Cancer Therapy Advisor (11/7/2023).
Selain kelompok yang tidur kurang dari 6 jam, orang yang tidak tidur siang juga memiliki risiko kesehatan yang sama.
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari 14.851 peserta di China Health and Retirement Longitudinal Study dan dilakukan kepada orang-orang yang berusia lebih dari 45 tahun.
Para peneliti mengevaluasi hubungan antara kanker dan durasi tidur malam hari, tidur siang, dan total durasi tidur.
Usia rata-rata peserta penelitian adalah 58-78 tahun dengan rincian 53 persen berjenis kelamin perempuan, 29 persen tidur kurang dari 6 jam per malam, dan 46,9 persen tidak tidur siang.
Dalam analisis multivariabel, individu yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko kanker 41 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam per malam.
Sementara itu, orang yang tidak tidur siang memiliki risiko 60 persen lebih tinggi terkena kanker dibandingkan mereka yang tidur siang lebih dari 1 jam per hari.
“Studi ini memberikan bukti baru tentang hubungan antara durasi tidur dan kejadian kanker, baik dari perspektif statis maupun dinamis,” tulis para peneliti.
Mereka menilai, ada beberapa penyebab kurang tidur dapat meningkatkan risiko kanker, seperti penurunan kadar melatonin, gangguan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan ritme sirkadian.
Baca juga: Orang Bisa Meninggal Saat Tidur, Ini Penjelasannya Menurut Sains
Dilansir dari Healthline (13/9/2023), berikut risiko kesehatan jika kurang tidur.
Saat Anda tidur, sistem kekebalan tubuh akan memproduksi zat pelindung yang melawan infeksi, seperti antibodi dan sitokin.
Tubuh akan menggunakan zat-zat ini untuk memerangi benda asing seperti bakteri dan virus.