KOMPAS.com - Daun sirih adalah salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan herbal.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, daun sirih mengandung vitamin A, B1, B2, asam nikotinat, flavonoid, fenol, tanin, saponin, polifenolat, protein, iodin, sodium, dan minyak atsiri.
Selain itu, daun sirih memiliki dua jenis, yakni daun sirih hijau (Piper betle L.) dan sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav). Keduanya sama-sama memiliki sederet manfaat untuk kesehatan.
Dari segi bentuknya, daun sirih hijau dan merah tak begitu tampak berbeda. Perbedaan paling menonjol yakni terdapat pada warna daun dan batangnya.
Lantas, apa saja manfaat dari daun sirih hijau dan daun sirih merah?
Baca juga: Benarkah Air Kelapa dan Daun Sirih Bisa untuk Mengobati Asam Urat?
Berikut sederet manfaat daun sirih hijau dan merah:
Masih dari sumber yang sama, mengonsumsi daun sirih dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Pasalnya, daun sirih memiliki kandungan yang dapat meningkatkan proses metabolisme tubuh. Kondisi ini dapat merangsang kinerja usus dalam menyerap nutrisi dan vitamin penting bagi tubuh.
Selain itu, daun sirih juga banyak dijadikan obat herbal untuk mengatasi sembelit. Air rebusannya diklaim bisa membantu kelancaran buang air besar.
Daun sirih, terutama yang berjenis merah memiliki kandungan saponin yang bersifat antiseptik. Senyawa tersebut memiliki peran penting dalam penyembuhan luka.
Selain saponin, daun sirih merah juga memiliki senyawa tanin yang dapat berfungsi sebagai pembentukan kolagen, sehingga luka bisa lebih cepat tertutup.
Baca juga: 4 Efek Samping Daun Sirih, Bisa Jadi Bumerang bagi Tubuh
Daun sirih memiliki senyawa fenolik yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antimutagenik, antioksidan, dan antiproliferatif.
Tak hanya itu, daun sirih hijau juga memiliki kandungan fitokimia yang tinggi, yang dapat membantu melawan kanker mulut dan usus besar.
Daun sirih juga membantu melawan stres oksidatif dan menghilangkan radikal bebas. Kedua faktor ini penting dalam mencegah kanker.
Daun sirih mengandung flavonoid dan alkaloid, senyawa dari golongan fenol yang bermanfaat untuk menghambat bakteri patogenik Escherecia coli, Candida albicans, dan secara terbatas bakteri Staphylococcus aureus.