Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Jerman Franz Beckenbauer Meninggal, Ini Perjalanan Hidupnya

Kompas.com - 09/01/2024, 18:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer meninggal dunia di usia 78 tahun pada Minggu (7/1/2024).

Diberitakan Kompas.com (9/1/2024), kabar tersebut disampaikan oleh pihak keluarga Franz Beckenbauer pada Senin.

"Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan, suami dan ayah kami, Franz Beckenbauer meninggal dunia dengan damai dalam tidurnya, kemarin Minggu (7 Januari), dikelilingi keluarganya," bunyi pernyataan keluarga Beckenbauer kepada kantor berita Jerman, DPA.

"Kami meminta Anda membiarkan kami berduka dalam hening dan menahan diri untuk tidak bertanya apa pun," lanjut pernyataan tersebut.

Franz Beckenbauer dikenal sebagai legenda sepak bola Jerman. Dia merupakan satu dari tiga orang yang hingga kini pernah meraih trofi Piala Dunia dua kali sebagai pemain dan pelatih.

Kehebatannya di dunia sepak bola membuat Franz Beckenbauer dijuluki sebagai Der Kaiser atau Sang Kaisar.

Baca juga: Sepak Terjang Luis Suarez, Legenda Sepak Bola Spanyol Peraih Ballon dOr


Mengenang Sang Kaisar Franz Beckenbauer

Dikutip dari Britannica, Franz Beckenbauer lahir pada 11 September 1945 di Munich, Jerman.

Franz merupakan pemain sepak bola legendaris yang mendominasi pesepakbolaan Jerman pada tahun 1960 sampai 1970-an.

Dia tumbuh besar di Giesing, sebuah distrik kelas pekerja di Jerman bersama ayah yang bekerja di kantor pos. Sejak kecil, Franz sudah aktif menjadi pemain bola. Di usia 13 tahun, dia bermain untuk tim lokal SC 1906.

Dia bergabung sebagai seorang pesepak bola bersama tim FC Bayern Munich pada 1958. Dia memulai debut profesional di tim utama pada 1963 sebagai pemain sayap kiri.

Tiga tahun kemudian, Franz meraih rekor sebagai salah satu pemain termuda di Piala Dunia saat berlaga di usia 20 tahun.

Dilansir dari situs Bundesliga, dia ikut memperkuat tim nasional Jerman Barat di Piala Dunia 1966 sebagai kapten. Sayangnya, tim Jerman Barat kalah di final saat melawan Inggris.

Namun, Franz yang bermain di posisi gelandang meraih penghargaan pemain muda terbaik di Piala Dunia 1966 usai mencetak empat gol sepanjang turnamen.

Di akhir 1960-an, julukan Der Kaiser mulai melekat dalam diri Franz Beckenbauer. Gaya permainannya saat memimpin serangan tim dari belakang tapi mampu mengirimkan umpan ke sepenjuru lapangan membuat Franz mendapat julukan tersebut.

Franz kemudian menjadi kapten Bayern Munich pada 1971. Bersama klub tersebut, dia memenangkan Bundesliga empat kali (1969, 1972, 1973, 1974), empat Piala DFB (1966, 1967, 1969, 1971), tiga medali Piala Eropa (1974, 1975, 1976), UEFA Winners' Cup 1967, dan Intercontinental Cup 1976.

Baca juga: Legenda Bola Brasil Pele Meninggal, Ini Rekam Jejak dan Prestasinya

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com