KOMPAS.com - Bulan adalah benda langit yang mengorbit pada planet Bumi. Ia merupakan pendamping paling konstan yang dikenal sebagai satelit.
Bulan dikenal sebagai satelit alami karena aktivitasnya yang mengorbit Bumi. Ini berbeda dengan satelit buatan yang diorbitkan oleh manusia.
Banyak teori tentang asal-usul Bulan. Yang paling umum adalah bulan terbentuk setelah benda langit seukuran Mars bertabrakan dengan Bumi beberapa miliar tahun lalu.
Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?
Berikut ini adalah beberapa teori populer tentang bagaimana Bulan terbentuk:
Mengutip laman National History Museum, teori ini menyatakan bahwa Bulan adalah benda pengembara (seperti asteroid) yang terbentuk di tempat lain di tata surya.
Ia kemudian ditangkap oleh gravitasi Bumi saat melintas di dekatnya. Kondisi ini kemudian membuat Bulan berotasi pada Bumi.
Namun para ilmuwan belum mengetahui bagaimana mekanisme Bumi bisa menangkap Bulan dan memaksa kecepatan Bulan melambat untuk tetap berada di orbit Bumi.
Selain itu, teori penangkapan tidak lagi populer setelah diketahui bahwa Bumi dan Bulan secara geologis mirip satu sama lain.
Baca juga: Mengenal 7 Variasi Fenomena Pelangi Berdasarkan Proses Terbentuknya
Hipotesis akresi mengatakan bahwa Bulan diciptakan bersama dengan Bumi pada saat pembentukannya dari piringan akresi primordial (aliran gas, plasma, debu, atau partikel).
Itu membentuk material dan puing-puing yang ditarik untuk menempel pada salah satu benda. Massa Bumi memiliki tarikan gravitasi yang dominan, dan Bulan mulai mengorbitnya.
Namun, para kritikus mencatat bahwa model ini gagal menjelaskan momentum sudut Bulan mengelilingi Bumi saat ini.
Baca juga: Mengenal Fenomena Supernova dan Sesuatu yang Terjadi Setelahnya
Teori fisi menunjukkan bahwa Bumi telah berputar begitu cepat sehingga beberapa material terlepas dan mulai mengorbit planet tersebut.
Bumi diperkirakan pernah berputar begitu cepat sehingga bongkahan material beterbangan dari permukaannya. Materi ini diperkirakan kemudian terkondensasi menjadi Bulan.
Meski meyakinkan, teori ini dianggap gagal karena para ilmuwan tidak percaya bahwa Bumi dapat berputar cukup cepat untuk melepaskan sebagian dari dirinya sendiri.
Baca juga: Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi
Dilansir dari laman Britannica, teori ini mengatakan bahwa ada planet Theia (seukuran Mars) menghantam proto-Bumi muda dengan kekuatan sedemikian rupa hingga kedua benda tersebut menguap.