Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Black Hole atau Lubang Hitam, Tempat di Ruang Angkasa yang Dapat Mengisap Cahaya

Kompas.com - 15/09/2023, 10:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Black hole atau lubang hitam adalah tempat di ruang angkasa di mana gravitasinya dapat menarik segala sesuatu yang berada di dekatnya.

Gravitasinya begitu kuat karena materi terimpit ke dalam ruang yang sangat kecil. Hal ini bisa terjadi ketika sebuah bintang sedang sekarat.

Dilansir dari laman National Geographic, black hole adalah titik-titik di ruang angkasa yang begitu padat sehingga mereka menciptakan lekukan gravitasi yang dalam.

Di luar wilayah tertentu, bahkan cahaya pun tidak dapat lepas dari tarikan gravitasi black hole yang sangat kuat.

Dan segala sesuatu yang berada terlalu dekat, baik itu bintang, planet, atau pesawat ruang angkasa, akan meregang dan dipadatkan dalam proses yang dikenal sebagai spagetifikasi.

Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya


Tidak terlihat

Karena tidak ada cahaya yang bisa keluar dari tarikan gravitasinya, manusia tidak bisa melihat black hole.

Black hole atau lubang hitam tidak dapat terlihat karena gravitasi yang kuat menarik seluruh cahaya ke tengahnya.

Namun, teleskop ruang angkasa dengan alat khusus dapat membantu menemukan lubang hitam.

Para ilmuwan dapat melihat bagaimana kuatnya gravitasi memengaruhi bintang dan gas di sekitar black hole.

Ketika lubang hitam dan bintang berdekatan, cahaya berenergi tinggi akan dihasilkan. Cahaya seperti ini tidak dapat dilihat dengan mata manusia.

Para ilmuwan menggunakan satelit dan teleskop di ruang angkasa untuk melihat cahaya berenergi tinggi.

Baca juga: Apa Perbedaan Atmosfer dan Lapisan Ozon? Simak Penjelasan Berikut

Ukuran lubang hitam

Ilustrasi lubang hitam Cygnus X-1 yang menarik materi dari bintang biru di sampingnya.NASA/Chandra X-ray Center/M Weiss Ilustrasi lubang hitam Cygnus X-1 yang menarik materi dari bintang biru di sampingnya.

Dikutip dari laman NASA, Black hole bisa berukuran besar atau kecil. Diketahui black hole terkecil hanya berukuran satu atom, namun memiliki massa seperti gunung besar.

Jenis black hole lainnya disebut "stellar", massanya bisa mencapai 20 kali lipat massa Matahari. Ada banyak sekali black hole bermassa bintang di galaksi Bima Sakti.

Black hole terbesar disebut “supermasif”, yang diketahui memiliki massa setara dengan lebih dari 1 juta Matahari.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com