Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata PT KAI soal Mitos dan Cerita Mistis Kursi 13 D Kereta Harina

Kompas.com - 14/11/2023, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah mitos soal kursi 13 D yang ada di kereta api (KA) Harina, sempat ramai di media sosial TikTok, Senin (13/11/2023). 

Dalam narasi itu disebutkan, kursi 13 D KA Harina memiliki cerita mistis di mana selalu ada 'penumpang tambahan' yang naik dari Stasiun Tegal dan duduk di kursi tersebut.

Cerita soal mitos kursi 13 D KA disebut-sebut berawal dari kejadian misterius yang menimpa seorang pramugari kereta pada 2013.

"Pernah dengar? Kisah pramugari yang menemukan kejadian horror ketika dinas di KA Harina saat tiba di Stasiun Tegal dan kursi 13 D dalam keadaan kosong? Tahukah kamu bahwa cerita horror itu menjadi "urban legend" tersendiri di kalangan Prama/i KA Harina, walaupun saat ini cerita ini banyak yang tidak tahu," tulis pengunggah. 

Konon, penumpang yang mengantongi tiket kursi 13 D kereta api Harina jurusan Stasiun Tegal akan diberikan penawaran oleh petugas kereta berupa pindah kursi di tempat lain yang dikehendaki.

Lantas, benarkah soal cerita mitos yang beredar di TikTok tersebut?

Penjelasan PT KAI: mitos tidak benar

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus membantah PT KAI menawarkan penumpang untuk pindah tempat duduk dari nomor 13 D di Stasiun Tegal karena alasan mistis.

"Hal tersebut tidak benar," kata Joni, saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Joni juga menegaskan bahwa cerita mistis kereta api Harina khususnya pada kursi 13 D yang viral di media sosial juga tidak benar.

"Cerita mistis tentang KA Harina yang dialami pramugari kereta api tersebut merupakan sesuatu yang tidak benar," lanjutnya.

Hingga saat ini, layanan KA Harina relasi Bandung–Cikampek–Cirebon–Semarang–Surabaya Pasar Turi (PP) merupakan salah satu layanan KA dengan animo penumpang yang cukup tinggi.

KA Harina (KA 126) relasi Bandung–Pasar Tutri dijadwalkan berangkat dari Stasiun Bandung pukul 20.25 WIB dan tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi pukul 07.38 WIB.

Sementara KA Harina (KA 125) relasi Surabaya Pasar Turi–Bandung, berangkat dari Stasiun Pasar Turi pukul 18.10 WIB dan tiba di Stasiun Bandung pukul 05.30 WIB.

Baca juga: KAI Larang Penumpang Catok Rambut di Dalam Kereta Api, Ini Bahaya dan Sanksinya

Aturan pindah kursi KA

Joni menyampaikan, pihak KAI tidak melarang penumpang KA yang hendak berpindah kursi apabila ada penumpang yang ingin pindah tempat duduk.

Syaratnya, penumpang bisa menghubungi petugas kondektur yang berada di dalam gerbong kereta.

Peerpindahan tempat duduk bisa dilakukan dengan catatan, masih ada tempat duduk yang kosong dan kondisinya memungkinkan sehingga permohonan tersebut dapat diakomodir.

Kendati demikian, KAI mengimbau agar penumpang KA duduk sesuai dengan nomor tempat duduk yang tertera di tiketnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com