Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Samping Minum Wedang Serai Terlalu Sering, Apa Saja?

Kompas.com - 27/10/2023, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serai atau sereh adalah salah satu bumbu penyedap rasa yang banyak dijumpai di Indonesia.

Selain menyedapkan sajian khas Nusantara, tanaman mirip rumput dengan batang lebih berisi ini mampu mengharumkan aroma masakan.

Masyarakat juga kerap mengolah batang dan umbi bawah tanaman ini sebagai minuman herbal, seperti rebusan atau wedang serai.

Dilansir dari Medical News Today, air rebusan serai dalam pengobatan tradisional digunakan untuk meredakan rasa nyeri, masalah perut, dan demam.

Sifat antioksidan pada wedang serai melawan radikal bebas berbahaya dalam tubuh, sehingga membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dan risiko penyakit kronis.

Serai mengandung karbohidrat serta vitamin A, B, dan C. Masing-masing kandungan membantu melancarkan sistem pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki kerusakan jaringan.

Bukan hanya itu, serai pun dapat membantu mengurangi gejala radang sendi rheumatoid arthritis, berkat kandungan antiinflamasi atau anti-peradangannya.

Lantas, apa saja efek samping minum rebusan serai?

Baca juga: Hangatkan Tubuh dan Kontrol Gula Darah, Kenali 3 Efek Samping Minum Rebusan Jahe


Efek samping serai

Dikutip dari Very Well Fit, serai kemungkinan besar aman bagi kebanyakan orang jika dikonsumsi dalam jumlah wajar pada makanan.

Namun, beberapa efek samping dan kekhawatiran muncul saat menggunakannya sebagai tujuan pengobatan.

Jika digunakan secara topikal atau dioles ke bagian tubuh seperti kulit, serai dapat menyebabkan iritasi terutama pada orang dengan kulit sensitif.

Selain itu, mengonsumsi serai dalam jumlah banyak atau terlalu sering juga dapat memberikan beberapa efek samping bagi tubuh, termasuk:

1. Buang air kecil meningkat

Mengonsumsi serai berlebihan, baik secara langsung maupun dalam bentuk air rebusan dapat memicu rasa pusing.

Tak hanya itu, tanaman ini juga berpotensi menyebabkan mulit kering, serta mengundang rasa kantuk dan buang air kecil berlebihan.

Keinginan buang air kecil lebih sering saat mengonsumsi serai dikarenakan sifatnya sebagai diuretik alami.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com