KOMPAS.com - Hujan mulai melanda kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi alias Jabodetabek pada pekan ini.
Pada pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kamis (26/10/2023) pukul 15.02 WIB misalnya, tampak hujan dengan intensitas beragam terjadi di Jabodetabek dan sekitarnya.
Intensitas sedang hingga lebat dilaporkan berlangsung di sebagian wilayah Kabupaten Lebak, Banten, serta Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sedangkan, hujan berintensitas ringan hingga lebat terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon, Banten.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, kondisi tersebut tak lepas dari pergerakan awan hujan.
"Umumnya pergerakan awan dari arah timur laut hingga timur," kata Guswanto, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Lantas, bagaimana prakiraan musim hujan 2023?
Baca juga: Hujan Terasa Semakin Jarang, Benarkah karena Pemanasan Global?
Menurut Guswanto, hujan di Jabodetabek dan sekitarnya diprediksi akan berlangsung hingga 27-28 Oktober 2023 pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Hal itu menilik pertumbuhan awan hujan di beberapa daerah relatif sedang hingga tinggi dalam kurun waktu tersebut.
Namun demikian, seiring hilangnya awan, potensi hujan di kawasan Jawa bagian barat ini akan kembali menyusut mulai 28-29 Oktober 2023 pagi.
"Potensi hujan yang lebih dari 70 persen, tanggal 28 Oktober 2023 akan menghilang kembali," ujar Guswanto.
Terpisah, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengungkap, turunnya hujan di Jabodetabek dan sekitarnya bukan pertanda awal musim hujan.
Sebab, awal musim hujan ditandai dengan turunnya hujan berintensitas di atas 50 milimeter dalam kurun waktu tiga dasarian berturut-turut.
"Setelah tiga kali dasarian (sepuluh harian) berurutan hujan di atas 50 milimeter," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis.
Sebaliknya, menurut Ardhasena, wilayah selatan ekuator Indonesia, termasuk Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara masih dalam musim peralihan.