Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Konflik Hamas-Israel Mencapai Lebih 1.500 Orang

Kompas.com - 10/10/2023, 09:45 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan ribuan roket dari Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat.

Serangan itu disebut-sebut lolos dari pantauan intelijen Israel dan menembus pertahanan roket Israel, Iron Dome. 

Ratusan korban penduduk Israel tewas dalam serangan tersebut dan memicu aksi balasan. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons serangan itu dengan menyatakan perang dengan Hamas.

Hingga Selasa (10/10/2023), konflik tersebut masih berlanjut dan menyebabkan jatuhnya ribuan korban jiwa baik dari pihak Palestina dan Israel. 

Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?

Update korban konflik Hamas-Israel

Dikutip dari AlJazeera, hingga Selasa (10/10/2023) pagi, konflik antara Hamas dan Israel itu menewaskan 1.587 korban tewas dan lebih dari 6.000 orang terluka.

Sementara itu, ratusan ribu warga baik dari Palestina maupun Israel harus kehilangan tempat tinggal. 

Berikut rincian korban konflik Hamas-Israel:

  • Palestina
    • Korban tewas: 687 orang di Gaza dan 17 di Tepi Barat
    • Luka-luka: 3.800 orang di Gaza dan 90 di Tepi Barat.
  • Israel
    • Korban tewas: 900 orang
    • Luka-luka: 2.243 orang.

Baca juga: Bagaimana Pasukan Hamas Bisa Membobol Pertahanan Israel?

Warga negara asing juga jadi korban

Selain warga Palestina dan Israel, sejumlah warga negara asing juga menjadi korban tewas dari konflik bersenjata tersebut.

Termasuk ada juga warga negara asing yang menjadi sandera atau hilang dan belum ditemukan sampai saat ini. Diketahui, beberapa warga negara asing memiliki kewarganegaraan ganda Israel.

Berikut rincian korban warga negara asing dari konflik Hamas-Israel sejauh ini:

  • Thailand: 12 tewas, 11 sandera
  • Amerika Serikat: 11 tewas, lainnya hilang
  • Nepal: 10 orang tewas
  • Argentina: 7 tewas, 15 hilang
  • Ukraina: 2 tewas
  • Perancis: 2 tewas, 14 hilang
  • Rusia: 1 tewas, 4 hilang
  • Inggris: 1 tewas, 1 hilang
  • Kanada: 1 tewas, 3 hilang
  • Kamboja: 1 tewas
  • Jerman: beberapa sandera
  • Brasil: 3 hilang
  • Chile: 2 hilang
  • Italia: 2 hilang
  • Paraguay: 2 hilang
  • Peru: 2 hilang
  • Tanzania: 2 hilang
  • Meksiko: 2 sandera
  • Kolombia: 2 sandera
  • Filipina: 1 sandera, 6 hilang
  • Panama: 1 hilang
  • Irlandia: 1 hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com