Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pegawai KLHK Riau 'Ngamuk' Saat Gajah Disebut Ganggu Permukiman Warga, Ternyata Ini Faktanya

Kompas.com - 11/02/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gajah adalah mamalia darat terbesar di era modern dengan segudang fakta unik, salah satunya tidak pernah lupa.

Terkenal akan kepintarannya, baru-baru ini fakta lain dari gajah ramai menjadi perbincangan di lini masa media sosial.

Bermula dari viralnya video Tenaga Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Riau, Afni Zulkifli, yang dengan tegas membela hewan berbelalai ini di depan warga.

Melalui unggahan video di akun TikTok @afni.z, Jumat (10/2/2023), Afni menjelaskan, kehadiran kawanan gajah di area pemukiman bukanlah kesalahan mamalia itu.

@afni.z Ijin marah-marah #gajah #savegajahsumatera #konservasihutan #kerjakeras #afnisiakpelalawan #fyp #klhk #menterisitinurbaya #sayangisatwaindonesia ? suara asli - Afni.Z

Rute yang sering dilewati gajah

Menurut Afni, bukan gajah yang mengganggu warga, namun sebaliknya, wargalah yang telah mengambil lingkungan gajah. Ungkapan Afni ini menyusul keluhan warga karena rumah dan pekarangannya dirusak gajah.

Menurut Afni, gajah hanya akan melewati jalan atau rute sesuai jalurnya. Oleh karena itu, apabila puluhan tahun kemudian jalur berubah menjadi permukiman, hewan ini tidak akan mengerti dan tetap akan menerobosnya.

"Gajah itu semua yang dia lewati itu adalah jalur dia, Pak. Dan dia itu puluhan tahun melewati jalur itu, Pak," ujar Afni.

"Gajah itu tidak pernah Pak, dia pertama lewat begini, lalu begini, zig-zag nggak Pak," lanjut dia.

Baca juga: Hari Gajah Sedunia 12 Agustus, Ini Fakta Unik Mamalia Darat Terbesar di Dunia


Selalu melintasi jalur yang sama

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Slamet Raharjo, membenarkan bahwa gajah selalu melintasi jalur yang sama.

Dia menjelaskan, gajah adalah hewan unik yang hidup dengan pemimpin seekor betina tertua.

"Semua anggota kelompok patuh pada pemimpin kelompok termasuk para pejantan," papar Slamet, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).

Slamet melanjutkan, kelompok gajah membutuhkan pakan dalam jumlah banyak. Sebab satu ekor gajah dewasa bisa membutuhkan pakan sekitar 200-400 kilogram per hari.

Untuk memenuhi kebutuhan pakan yang luar biasa, kawanan gajah pun akan bergerak setiap hari.

"Pergerakan ini kemudian membentuk pola jelajah. Semakin besar kelompok, semakin jauh atau luas daya jelajahnya," ungkap Slamet.

Pola ini, menurut Slamet, mengikuti musim, sehingga akan membentuk jalur yang secara rutin dilalui gajah setiap periode waktu tertentu.

Jalur jelajah kawanan gajah bisa mencapai ratusan kilometer. Bahkan pada kelompok besar, satu titik bisa dilintasi 2-4 tahun sekali.

Waktu jelajah itu berpotensi menjadi lebih lama apabila saat berada di area atau wilayah dengan sumber pakan melimpah, mereka akan menetap hingga berminggu-minggu.

Saat pangan mulai menipis, Slamet mengatakan bahwa barulah kawanan gajah akan kembali berjalan di jalur jelajah untuk mencari sumber lain.

"Itulah mengapa ada kebun atau pemukiman yang sampai 3 tahun aman, di tahun ke-4 atau ke-5 tiba-tiba 'diserang' gajah," ucap Slamet.

Baca juga: Benarkah Gajah Tidak Pernah Lupa?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com