Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bingung, Ini Bedanya Grup dan Komunitas pada WhatsApp

Kompas.com - 02/12/2022, 20:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi berbagi pesan WhatsApp baru-baru ini meluncurkan fitur baru yang diberi nama "Komunitas".

Dikutip dari BusinesInsider, komunitas memungkinkan pengguna dari beberapa grup untuk saling terhubung.

Meski demikian, masih belum banyak yang memahami perbedaan komunitas dan grup WhatsApp?

Berikut perbedaan komunitas dan grup WhatsApp:

Baca juga: WhatsApp Luncurkan Fitur Kirim Pesan ke Nomor Sendiri, Begini Caranya

Perbedaan komunitas dan grup di WhatsApp

WhatsApp menjelaskan perbedaan komunitas dan grup melalui akun resmi Twitternya, @WhatsApp.

Grup pada WhatsApp memiliki sejumlah kegunaan, yaitu:

  1. Menjadikan beberapa grup dalam satu tempat
  2. Membuat setiap orang terhubung dengan grup pengumuman
  3. Terhubung dengan komunitas sekolah, lingkungan dan sebagainya

Sedangkan Grup WhatsApp diperuntukkan untuk:

  1. Membuat setiap orang bergabung dalam sebuah percakapan
  2. Membuat penguna terhubung dengan teman dan keluarga

Dikutip dari Jagranjosh, berikut perbedaan antara Grup dan Komunitas:

  1. Komunitas WhatsApp merupakan gabungan dari beberapa grup hingga 50 grup di satu tempat. Hal ini berbeda dengan Grup WhatsApp yang merupakan sebuah grup tunggal tempat orang-orang bergabung dalam sebuah percakapan.
  2. Admin Grup pada Komunitas bisa mengirimkan informasi penting kepada semua orang yang meliputi banyak Grup. Sementara admin Grup WhatsApp hanya bisa mengirim informasi penting kepada anggota grup saja.
  3. Siapapun bisa membuat Komunitas, namun admin Grup WhatsApp harus menyetujui permintaan bergabung untuk bisa bergabung dengan Komunitas. Sementara pada Grup WhatsApp tidak ada permintaan bergabung untuk ditambahkan ke Grup WhatsApp karena admin bisa langsung menambahkan anggota.
  4. Seseorang tetap masih bisa menjadi bagian dari Komunitas jika dia meninggalkan Grup tertentu yang berada di Komunitas tersebut. Sementara pada Grup WhatsApp, seseorang yang keluar grup tak bisa lagi menjadi bagian grup kecuali ditambahkan oleh admin.

Baca juga: Muncul Memperkenalkan Komunitas di WhatsApp, Apa Fungsinya?

Cara membuat "Komunitas" di WhatsApp

Memperkenalkan komunitas WhatsAppTangkapan layar WhatsApp Memperkenalkan komunitas WhatsApp
Bagi Anda yang ingin membuat "Komunitas" di WhatsApp, simak caranya berikut:

  1. Buka WhatsApp Selanjutnya geser ke kiri hingga muncul tab Komunitas kemudian klik “Mulai Komunitas Anda”.
  2. Masukkan nama, deskripsi dan foto komunitas Anda.
  3. Setelah komunitas dibuat Anda bisa menambahkan grup ke dalamnya.
  4. Anda selanjutnya bisa memilih grup yang ada untuk dimasukkan dalam komunitas atau membuat grup baru.
  5. Setelah menambahkan beberapa grup klik ikon centang untuk membuat grup baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com