Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kucing Selalu Mengubur Kotorannya?

Kompas.com - 11/07/2022, 08:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak seperti binatang pada umumnya, kucing memiliki kebiasaan untuk mengubur kotorannya.

Dikutip dari Live Science, mengubur atau menyembunyikan kotoran adalah naluri alamiah kucing, bukan karena obsesinya dengan kebersihan.

Tindakan mengubur kotoran mereka dengan cermat berasal dari sejarah panjang kucing menggunakan air seni dan kotoran untuk menandai wilayah mereka.

Meski sama-sama berbau tak sedap, tetapi kucing dapat membedakan kotorannya dari kotoran kucing lain berkat penanda aroma kimia unik yang disebut feromon.

Baca juga: Benarkah Kucing Memiliki Sembilan Nyawa? Ini Asal-usulnya

Feromon ini merupakan aroma kimia yang ada dalam urin dan kotoran kucing.

Di alam liar, kucing dominan termasuk dari genus Panthera, seperti singa, harimau, macan tutul, dan jaguar bersaing memperebutkan wilayah.

Mereka seringkali tidak mengubur kotorannya sebagai tanda atau klaim atas wilayah tertentu.

Sementara kucing yang lebih kecil, lebih lemah, atau lebih patuh, mengubur kotorannya sebagai cara untuk memastikan bahwa kucing dominan tidak merasa tertantang.

Baca juga: Otak Kucing Disebut Menyusut Jauh Lebih Kecil daripada Nenek Moyangnya, Kok Bisa?

Mengubur kotoran pada perilaku kucing liar

Ilustrasi pindah rumah bersama kucing peliharaan.Shutterstock/Irina Gutyryak Ilustrasi pindah rumah bersama kucing peliharaan.

Kucing liar juga akan menyembunyikan kotorannya untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan dari pemangsa ke dirinya sendiri atau sarang anak kucingnya.

Kucing dalam ruangan yang didomestikasi (Felis catus) memiliki naluri melindungi diri yang sama kuatnya.

Meskipun tidak ada pemangsa di rumah, kucing mungkin tidak begitu yakin dan akan mengubur kotorannya untuk berjaga-jaga.

Baca juga: Selain Paracetamol, Ini 5 Jenis Obat Manusia yang Bisa Meracuni Kucing

Kebiasaan mengubur kucing kotoran dengan hati-hati juga merupakan cara mereka untuk mengatakan bahwa dia mengenali Anda sebagai "kucing" yang dominan di rumah.

"Di rumah yang tidak terganggu, semua kucing domestik melihat diri mereka sebagai bawahan dari pemiliknya," tulis ahli zoologi dan etologi Desmond Morris dalam bukunya Catlore.

"Jadi dalam keadaan normal, semua kucing domestik menggunakan baki kotoran atau mengubur kotorannya di taman," sambungnya.

Baca juga: Viral, Video Cara Mematikan Kutu dengan Raket Listrik ke Tubuh Kucing, Ini Penjelasan Dokter...

Salah satu alasan kucing mungkin memilih untuk tidak menggunakan kotak pasir adalah karena mereka menganggap diri mereka dominan atas Anda.

Namun, hal ini tidak selalu terjadi karena perilaku yang tampaknya memberontak.  Ini juga dapat disebabkan oleh penyakit, infeksi saluran kemih, masalah perut, atau sekadar kurangnya pelatihan tentang cara menggunakan kotak pasir dengan benar.

Naluri alami tersebut juga diperkuat dengan melihat induknya melakukan tugas itu, jadi beberapa anak kucing mungkin perlu diajari cara menggunakan kotak pasir.

Kucing bukan satu-satunya yang mengubur kotorannya untuk menghindari predator dan menyelesaikan sengketa wilayah, ada armadillo, woodchucks, cerpelai dan beberapa musang lainnya juga dikenal menutupi kotoran mereka.

Baca juga: Beberapa Bahaya Tidur dengan Kucing dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com