KOMPAS.com - Doing nothing atau tak melakukan apa-apa karena mager atau faktor-faktor lain ternyata tak selalu negatif.
Kebanyakan orang menganggap orang lain yang hanya duduk atau bersantai tanpa melakukan apa-apa adalah tanda kemalasan yang sifatnya negatif.
Padahal menurut studi, tak melakukan apa-apa dan hanya duduk tenang bersantai adalah salah satu cara tubuh mengisi energi. Layaknya ponsel yang juga butuh diisi daya listrik, tubuh pun begitu. Hanya saja bentuk energinya yang berbeda.
Dilansir dari South China Morning Post, 1 Januari 2021, doing nothing alias bersantai tak melakukan apa-apa ini jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda disebut niksen.
Baca juga: Penyintas Covid-19 Rawan Terkena Gangguan Kesehatan Mental, Begini Pencegahannya
Doing nothing atau niksen di sini adalah mengambil jeda di antara kesibukan dengan tak melakukan apapun juga.
Manfaat kesehatan dari doing nothing tertulis dalam buku Niksen: Embracing the Dutch Art of Doing Nothing yang ditulis oleh jurnalis Belanda, Olga Mecking.
Mecking sendiri mengakui ide menulis buku tersebut lahir selepas ia membaca artikel di majalah kesehatan Belanda, Gezond Nu, yang menyatakan bahwa niksen adalah cara baru meditasi.
"Akhirnya saya menemukan artikel yang menyatakan bahwa tak apa sekali-sekali tak melakukan apa-apa. Terutama di zaman yang serba memburu-buru kita, agar kita berbuat lebih dan lebih. Niksen terlihat seperti sebuah antidote, dan saya langsung ingin menulis itu semua dalam sebuah buku," ujar Mecking.
Simanthini Ghosh, asisten profesor psikologi di India's Ashoka University menyatakan bahwa di pandemi ketika banyak orang bekerja dari rumah, gangguan mental seperti anxiety, kesepian dan depresi mudah datang kapan saja.
Nah niksen atau doing nothing, adalah kegiatan yang bisa digunakan untuk mendetoks semua kelelahan psikologis yang diderita masing-masing orang.
"Semua orang butuh istirahat dari melakukan banyak hal. Dalam dunia psikologi ini disebut decision avoidance, atau memilih untuk tak memilih atau memutuskan sesuatu," ujar Ghosh.
Baca juga: 8 Rutinitas Pagi untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
Tak semua pakar psikologi setuju dengan manfaat kesehatan dari niksen. Christoper Anderson dari Universitas Maryland pernah menulis artikel di tahun 2003, menyebutkan bahwa decision avoidance adalah status quo yang dipilih oleh seseorang. Dan pilihan ini termasuk ke dalam gangguan perilaku.
Artikel Anderson ini ditayangkan dalam American Psychological Association's Psychological Bulletin.
Namun Mecking menanggapi tulisan Anderson tersebut secara positif. Mecking mengatakan bahwa otak manusia selalu aktif.