Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Tidur di Lantai

Kompas.com - 18/11/2021, 21:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Tidur di lantai adalah pilihan yang diambil beberapa orang karena beberapa alasan.

Mulai dari alasan keterbatasan ruang tempat tidur, alasan spiritual atau alasan bergaya hidup sederhana serta membumi.  

Terlepas dari alasan personal masing-masing orang, pilihan tidur di lantai masih menjadi pro kontra soal manfaat dan bahayanya bagi kesehatan.

Melansir dari Sleep Foundation, sebelum Anda memutuskan untuk tidur tanpa kasur, ada baiknya melihat dulu plus minus terlelap di atas lantai.

Baca juga: Amankah Tidur Menggunakan Kipas Angin?

Keuntungan tidur di lantai

Berdasar penelitian, ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari tidur di lantai.

1. Mendapatkan suhu yang dingin dan nyaman

Di negara tropis yang sering terdera panasnya kemarau, tidur di lantai adalah pilihan banyak orang.

Dengan tidur di lantai kita akan mendapatkan suhu dingin dari tanah. Suhu yang nyaman ini bisa membuat tidur lebih nyenyak dan pulas.

2. Meredakan nyeri punggung

Ilustrasi nyeri punggung.Shutterstock Ilustrasi nyeri punggung.
Hampir sebagian besar ahli bedah ortopedi menyarankan pasien dengan gangguan tulang punggung untuk tidur di kasur atau alas tidur yang rata dan padat. Alas yang rata ini bisa termasuk lantai.

Ketika tidur di kasur yang empuk dan bergelombang, nyeri punggung justru akan memburuk. Kasur yang tertimpa berat badan kita akan melengkung ke bawah dan membuat postur tubuh kita ketika tidur akan buruk.

3. Memperbaiki postur tubuh

Tidur di lantai bisa memperbaiki postur tubuh yang membungkuk.

Dengan tidur di lantai yang lurus dan rata, maka tulang punggung akan terbaring dalam posisi lurus ketika tidur.

Jika dilakukan rutin, tidur di lantai bisa meluruskan otot punggung dan postur tubuh yang membungkuk.

Baca juga: Hati-hati, Ini Efek Kebanyakan Tidur bagi Para Lansia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com