Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65 Staf di Markas Besar WHO Dilaporkan Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 17/11/2020, 07:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi Covid-19 memang tidak pernah memandang siapa, di mana, atau kapan seseorang akan terinfeksi.

Semua orang di dunia ini memiliki potensi yang sama tertular virus corona ini, termasuk mereka yang bekerja di markas besar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss.

Diberitakan AP, Selasa (17/11/2020), berdasarkan e-mail internal yang diterima, diketahui terdapat 65 kasus infeksi Covid-19 di antara staf WHO sejak awal pandemi berlangsung.

Infeksi ini di antaranya terjadi pada lima orang pekerja yang melakukan kontak satu sama lainnya.

Baca juga: Saat Vaksin Polio Bio Farma Jadi yang Pertama Terdaftar oleh WHO untuk Penggunaan Darurat...

Diselidiki

WHO menyebut tengah menyelidiki bagaimana dan di mana kelima orang itu mendapatkan infeksi virus SARS-CoV-2 itu. 

Badan kesehatan di bawah PBB ini juga belum bisa memastikan apakah penularan terjadi di kantornya atau bukan.

"Sepengetahuan saya, klaster yang sedang diselidiki adalah bukti pertama dari potensi penularan di kantor WHO,” kata Kepala Darurat WHO, Michael Ryan, Senin (16/11/2020).

Dalam surel sebelumnya, dijelaskan bahwa sekitar setengah dari total infeksi yang terjadi menimpa mereka yang bekerja dari rumah. Namun, 32 orang lainnya bekerja di kantor.

Padahal, di markas yang merupakan kantor pusat itu terdapat lebih dari 2.400 orang yang bekerja di sana.

Menyikapi temuan ini, agensi mengatakan telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, menyaring orang-orang yang datang, dan melakukan tidak pencegahan yang lainnya.

Di dalam e-mail yang dikirim pada staf, Jumat (13/11/2020), Kepala Operasional Bisnis WHO Raul Thomas mencatat bahwa empat dari lima orang yang terinfeksi itu ada berasal dari satu tim yang sama.

Baca juga: [POPULER TREN] Layanan Premium bagi Semua Pelanggan Listrik PLN | Vaksin Corona Moderna 94,5 Persen Efektif

Satu orang lainnya merupakan dari tim lain, tetapi melakukan kontak dengan mereka yang lebih dulu terinfeksi.

Semua ini mengindikasikan kontrol infeksi dasar dan prosedur penjarakan sosial yang ada di kantor tujuh lantai itu sudah tidak berjalan dengan baik.

Menjalani perawatan

Sesuai dengan standar protokol yang diberlakukan, mereka langsung mendapat penanganan medis yang dibutuhkan dan diminta memulihkan diri di rumah masing-masing.

E-mail ini dikirimkan kepada staf setelah pejabat WHO lainnya menyampaikan kekhawatirannya terkait orang-orang yang telah melakukan kontak dengan kelompok tersebut masih bekerja di gedung Jenewa dan berpotensi membuat orang lain terpapar Covid-19.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com