Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Perpanjangan Subdisi Listrik 900 VA dan 1.300 VA Terbuka Lebar, Simak Informasi Berikut

Kompas.com - 07/05/2020, 19:49 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Founder & CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Veronica Colondam menegaskan program subsidi listrik "Light Up Indonesia" yang menggandeng PLN kemungkinan besar akan diperpanjang.

Perpanjangan subsidi listrik bagi pelanggan 900 VA dan 1.300 VA selama masa pandemi virus corona tersebut dapat dilakukan asalkan donasi yang terkumpul tercukupi.

"Sangat ada (kemungkinan diperpanjang). Jadi ini tergantung yang berdonasi juga, kalau yang berdonasi banyak, maka kita akan lanjut dan tidak berhenti di Juni," kata Veronica kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Baca juga: Soal Subsidi Listrik untuk 900 VA dan 1.300 VA, Bagaimana Seleksi dan Kuotanya?

Untuk diketahui, subsidi listrik program YCAB tersebut dapat dinikmati oleh sejumlah pihak mulai April hingga Juni 2020.

Untuk mendapatkan program tersebut, bagi yang berminat mendaftar bisa mengunjungi laman lightup.id.

Selain donasi yang mencukupi, menurutnya alasan lain yang dapat memperpanjang program subsidi listrik tersebut lantaran besarnya animo masyarakat.

"Yang daftar itu dari 34 provinsi, semuanya ada. Enggak ada yang escape dan ini saya pikir pemerataan informasi yang nyampai ke seluruh Indonesia," jelas dia.

Baca juga: Warganet Keluhkan Tarif 900 VA Naik, Ini Penjelasan PLN

Donasi terkumpul Rp 8 miliar

Screenshot laman Light Up Indonesia (2/5/2020)Laman Light Up Indonesia Screenshot laman Light Up Indonesia (2/5/2020)

Veronica juga menyebutkan untuk tahap pertama donasi akan diberikan kepada 100.000 keluarga prasejahtera yang terbagi atas dua komunitas penerima manfaat.

Pertama adalah komunitas yang ditargetkan secara khusus, dan kedua adalah masyarakat umum yang merasa membutuhkan bantuan keringanan tagihan listrik.

"Saya sih maunya juga extend, saya terus terang maunya ingin menolong orang lebih banyak, tapi memang kemampuan atau donasi dari masyarakat kalau tidak sesuai dengan hasrat ingin membantu ya sama saja," kata Veronica.

Pihaknya berharap, bantuan dari masyarakat terus mengalir agar program yang dijalankan dapat terus berputar dan membantu masyarakat yang terdampak.

"Kita mengharapkan ada dari corporate karena angkanya akan lebih besar, kita sih masih buka dan masih mau cari karena sebenarnya kuncinya ya disitu," terang dia.

Lebih lanjut, kata Veronica, program ini dapat berjalan apabila ada donasi yang masuk.

Hingga Selasa (5/5/2020) pukul 13.00 WIB saat ditutupnya pendaftaran, jumlah donasi yang terkumpul sekitar Rp 8 miliar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com