Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capai 1 Juta Kasus, Bagaimana Virus Corona Menyebar ke Seluruh Dunia?

Kompas.com - 04/04/2020, 09:01 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona jenis baru atau Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia.

Pada Jumat (3/4/2020), pukul 19.15 tercatat di Worldometers ada 1.033.210 kasus dengan 54.442 kematian.

Sementara itu di peta penyebaran virus corona John Hopkins ada 1.030.628 kasus dengan 54.137 kematian.

Amerika Serikat saat ini adalah yang memiliki kasus terbanyak, yakni 245.573 kasus. Sementara itu New York mencatat kematian terbanyak dengan 1.562 orang.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Bagaimana perjalanan virus corona mulai dari ditemukannya di China hingga kini menyebar di hampir seluruh negara di dunia?

Patogen muncul

Ilustrasi virus corona (COVID-19).Kemenkes Ilustrasi virus corona (COVID-19).

Dilansir Bloomberg (3/4/2020), menurut sebuah makalah yang diterbitkan 24 Januari dalam jurnal medis The Lancet, pasien virus corona pertama yang diketahui di Wuhan mulai mengalami gejala pada 1 Desember 2019.

Pada 16 Desember, dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan mengirim sampel dari pasien lain dengan demam persisten untuk pengujian laboratorium.

Hasilnya menunjukkan virus mirip SARS.

Lalu pada 30 Desember Kepala Departemen ER Rumah Sakit Ai Fen memposting gambar laporan laboratorium di media sosial China. Hal itu lalu diposting ulang dan menyebar di kalangan dokter.

Mereka kemudian ditegur polisi setempat karena menyebarkan desas-desus.

Barulah pada akhir Desember, virus itu muncul di media pemerintah China dengan berita pejabat pemerintah menyelidiki puluhan kasus pneumonia misterius di Wuhan.

Mereka tidak menguraikan lebih jauh soal virus itu. Namun itu membuka celah orang di China dan luar China mempelajari virus tersebut.

Pada 3 Januari, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan terpukul oleh pandemi SARS.

Pemeriksaan orang yang sakit demam mulai diberlakukan di bandara untuk kedatangan dari Wuhan.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com