Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Tembakkan Rudal di Tengah Wabah Corona, Korsel: Sangat Tidak Pantas

Kompas.com - 21/03/2020, 14:32 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah mewabahnya virus corona di ratusan negara dunia, Korea Utara menembakkan dua proyektil yang tampaknya merupakan rudal balistik jarak pendek pada Sabtu pagi (21 /3/2020).

Aktivitas militer Korut itu mendapat tanggapan negatif dari tetangganya, Korea Selatan. Korsel menyebut tindakan Korut tersebut "sangat tidak pantas" mengingat pandemi global virus corona.

Melansir ChannelNewsAsia, rudal tersebut diduga ditembakkan sekitar pukul 06.45 pagi hingga 06.50 pagi waktu setempat ke laut lepas pantai timur semenanjung Korea dari sekitar Sonchon, provinsi Pyongan Utara.

Sonchon merupakan wilayah yang berada di Pyongyang, atau sudut barat laut semenanjung Korea.

Selain menilai kegiatan Korut tersebut kurang pantas di tengah pandemi global virus corona, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) meminta kegiatan tersebut dihentikan.

"Tindakan militer semacam itu oleh Korea Utara sangat tidak pantas pada saat Covid-19 menyebabkan kesulitan di seluruh dunia," kata JCS.

Baca juga: Masih Negatif Covid-19, Korea Utara Minta Bantuan Tes Virus Corona ke Rusia

Peluncuran rudal itu terjadi hanya beberapa jam setelah Korea Utara mengkonfirmasi akan melanjutkan kegiatan sidang Majelis Rakyat Tertinggi, di Pyongyang.

Kegiatan itu akan mengumpulkan hampir 700 pejabat tinggi negara itu di satu tempat, sehingga para analis mengatakan itu adalah pertunjukan kekuatan di tengah wabah virus.

"Jika itu berlanjut, itu akan menjadi pertunjukan utama kepercayaan (Korea Utara) dalam mengelola situasi virus korona," ujar Rachel Minyoung Lee, dari situs web pemantauan Korea Utara NK News.

Korea Utara hingga saat ini belum melaporkan kasus virus corona yang dikonfirmasi, meskipun seorang pejabat tinggi militer AS mengatakan pekan lalu bahwa ia "cukup yakin" ada infeksi di Korea Utara.

Korut telah menerapkan kontrol perbatasan yang ketat, tetapi dipandang oleh organisasi-organisasi bantuan sangat rentan terhadap wabah karena sistem kesehatannya kekurangan sumber daya dan karena sanksi internasional.

"Pyongyang tidak hanya ingin menghindari tanda-tanda kelemahan selama krisis virus corona, Pyongyang ingin rakyatnya percaya bahwa Korea Utara berada dalam posisi yang relatif kuat," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha Womans di Seoul.

Peluncuran rudal hari Sabtu ini bukan yang pertama kalinya, sebab sebelumnya telah ada dua insiden di awal bulan ini.

Media pemerintah Korea Utara KCNA juga mengatakan pada hari Sabtu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memandu sebuah kompetisi tembakan artileri antara unit gabungan tentara Korea Utara pada hari Jumat.

KCNA juga merilis foto-foto dia menonton dengan perwira militer berpangkat tinggi, semuanya membuka masker.

Baca juga: Ini 10 Kabar Baik soal Virus Corona yang Perlu Anda Ketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com