KOMPAS.com - Salah satu perusahaan bioteknologi di Korea Selatan, Seegene, tengah membuat alat uji untuk mengidentifikasi virus corona sebelum virus tersebut menjangkit Korea Selatan per 21 Februari 2020.
Dilansir dari CNN, Kepala Eksekutif dan pendiri Seegene, Chun Jong-yoon, mengatakan, perusahaannya menganggap sudah waktunya untuk fokus pada virus corona.
Menurut Chun, tidak ada pihak yang meminta timnya membuat alat uji untuk mengidentifikasi virus corona.
Proyek ini dilakukan Seegene karena melihat perjuangan sejumlah negara untuk mendapatkan alat tes mumpuni untuk mendiagnosis pasien yang diduga terinfeksi virus penyebab Covid-19 itu.
Di Korea Selatan, ada layanan gratis yang memudahkan siapa pun yang memerlukan alat uji itu.
Baca juga: Sejumlah Negara Berlakukan Lockdown karena Virus Corona, Apa Itu Lockdown?
Ruang bawah tanah Kantor Pusat Seegene di Seoul memiliki sistem data besar berbasis kecerdasan buatan.
Hal ini memungkinkan perusahaan dengan cepat mengembangkan tes untuk virus corona.
Tes yang dikenal sebagai alat uji terdiri dari beberapa botol larutan kimia.
Sampel diambil dari pasien dan dicampur dengan larutan. Camputan ini akan berreaksi jika ada gen tertentu.
Adapun tindakan tes uji diri yang menggunakan artificial intellegence (AI) ini juga membutuhkan waktu lebih singkat daripada tes yang tidak menggunakan AI.
Chun menyebutkan, tes dengan uji diri berbasis AI memerlukan waktu beberapa minggu.
Sementara, tes yang tidak berbasis AI memerlukan waktu 2-3 bulan.
Para ilmuwan telah memesan bahan baku yang mereka butuhkan untuk alat uji tes. Pada akhir Januari 2020, versi pertama alat uji tes tersebut sudah siap.
Sebelumnya, perusahaan tersebut telah menggunakan sistem untuk membuat alat diagnosis untuk urethritis, radang uretra.
Baca juga: Aktor Italia Terjebak 24 Jam Bersama Jenazah Saudara Perempuanya yang Terinfeksi Corona
Perusahaan itu merancang tes hanya menggunakan rincian genetik yang telah dirilis tentang virus dan tanpa memiliki sampel Covid-19.