Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Mumi, Ternyata Pernah Dijadikan Obat Tradisional

Kompas.com - 02/11/2023, 15:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berkat film-film horor populer, mumi sering dikaitkan dengan kutukan dan ketakutan yang menghantui makam kuno.

Namun, di balik citra misterius ini, mumi memiliki sejarah yang jauh lebih kompleks dan menarik.

Selama ribuan tahun, peradaban-peradaban di seluruh dunia telah mempraktikkan mumifikasi sebagai cara untuk menghormati dan melestarikan tubuh orang atau hewan yang telah mati.

Berikut ini sejarah mumi dan rahasia yang tersembunyi di balik lapisan-lapisan perban dan tradisi Mesir kuno.

Baca juga: 7 Mumi Terkenal dan Rahasia yang Terungkap tentang Dunia Kuno

Apa itu mumi?

Mumi adalah tubuh manusia atau hewan yang telah diawetkan melalui proses khusus untuk mempertahankan penampilannya dan mencegah dekomposisi alami.

Praktik mengawetkan tubuh sebagai mumi telah tersebar luas di seluruh dunia dan tercatat dalam sejarah peradaban manusia.

Banyak peradaban, seperti suku Inka, suku pribumi Australia, Suku Aztec, suku-suku Afrika, peradaban Eropa kuno telah mempraktikkan jenis mumi tertentu untuk menghormati dan melestarikan tubuh-tubuh yang telah meninggal.

Proses mumifikasi akan menghadapkan tubuh kepada suhu panas yang ekstrem atau suhu beku sangat rendah untuk membunuh bakteri penyebab pembusukan.

Terdapat juga beberapa mumi yang tercipta tanpa disengaja.

Misalnya, Accidental Mummies of Guanajuato, mumi yang ditemukan terkubur dalam kripta di atas tanah di Meksiko. 

Diyakini bahwa panas ekstrem atau simpanan geologi kaya dari belerang dan mineral-mineral lain di daerah tersebut telah memicu proses mumifikasi.

Namun, tampaknya proses mumifikasi ini dapat berbeda sesuai dengan budaya dan kepercayaan.

Contohnya adalah proses mumifaksi para biksu Buddha yang sangat khas dan berbeda dengan proses mumifikasi pada umumnya.

Para biksu melakukan mumifikasi diri dengan cara kelaparan selama bertahun-tahun.

Setelah lemak tubuh habis, mereka akan menghabiskan beberapa tahun lagi dengan minum getah beracun untuk memicu muntah agar menghilangkan cairan tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com