Proses selanjutnya adalah penggunaan garam untuk menghilangkan kelembapan dari tubuh dan organ-organ.
Setelah itu, tubuh dibalsemi dengan campuran resin dan minyak esensial, seperti myrrh, cassia, minyak juniper, dan minyak cedar. Hal ini bertujuan untuk menjaga tubuh tetap awet dan mencegah pelapukan.
Mumi yang telah dibalsem kemudian dibalut dengan beberapa lapisan kain lenan yang mengingatkan pada penampilan tubuh hidup.
Para firaun mumifikasi ditempatkan dalam peti batu yang indah yang disebut sebagai sarkofagus dan dihiasi dengan ukiran-ukiran menggambarkan dewa dan simbol-simbol kehidupan setelah kematian.
Terakhir, mumi para firaun dan orang kaya ini dikubur dalam makam megah yang berisi berbagai barang, termasuk kendaraan, alat, makanan, anggur, parfum, bahkan hewan peliharaan.
Semua ini dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan mereka di alam baka yang menandai keyakinan kuat masyarakat Mesir Kuno akan kehidupan setelah kematian.
Referensi: