Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mesir Kuno Menggantungkan Ekonominya di Bidang Pertanian

Kompas.com - 08/06/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mesir Kuno merupakan sebuah peradaban besar yang terletak di sebelah timur laut Afrika, tepatnya di sepanjang Sungai Nil.

Peradaban Mesir Kuno telah berkembang jauh sebelum peradaban kuno Yunani, Romawi, dan Mesopotamia muncul.

Peradaban Mesir kuno dimulai dengan adanya penyatuan Kerajaan Mesir Hulu dan Kerajaan Mesir Hilir pada sekitar 3150 SM.

Setelah penyatuan tersebut, peradaban Mesir Kuno fokus pada pengembangan ekonomi, salah satunya di bidang pertanian.

Beberapa hasil pertanian di negara Mesir Kuno adalah gandum, sekoi atau jamawut, dan jelai.

Lantas, mengapa Mesir Kuno menyandarkan perekonomian pada sektor pertanian?

Baca juga: Fungsi Piramida pada Zaman Mesir Kuno

Tanah subur di sepanjang Sungai Nil

Salah satu hal yang menyebabkan sektor pertanian Mesir Kuno sangat maju adalah keberadaan Sungai Nil.

Peradaban Mesir Kuno tumbuh dan berkembang di sepanjang Sungai Nil. Keberadaan sungai inilah yang menjadi faktor Mesir Kuno bergantung pada sektor pertanian.

Hal ini disebabkan oleh dataran banjir Sungai Nil yang membawa kesuburan bagi tanah.

Oleh sebab itu, masyarakat Mesir kuno kemudian memanfaatkannya dengan mengembangkan pertanian.

Baca juga: Mengapa Mayoritas Penduduk Mesir Tinggal di Sekitar Sungai Nil?

Berkembangnya sistem irigasi

Pemerintahan era Mesir Kuno memberikan dukungan bagi peningkatan produktivitas pertanian.

Di bawah arahan pejabat pemerintahan atau yang disebut wazir, pemerintah Mesir Kuno mengatur berbagai sarana pendukung pertanian.

Salah satu sarana yang difasilitasi oleh pemerintah adalah irigasi, yang kemudian berdampak pada hasil panen yang berkualitas bagus.

Selain itu, orang Mesir ahli dalam teknik drainase dan irigasi yang biasa dilakukan ketika musim banjir di Sungai Nil.

Hal ini kemudian dikembangkan untuk membuat sistem pengangkutan air serta pembuatan saluran air yang efisien.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com