KOMPAS.com - Mesir Kuno merupakan sebuah peradaban besar yang terletak di sebelah timur laut Afrika, tepatnya di sepanjang Sungai Nil.
Peradaban Mesir Kuno telah berkembang jauh sebelum peradaban kuno Yunani, Romawi, dan Mesopotamia muncul.
Peradaban Mesir kuno dimulai dengan adanya penyatuan Kerajaan Mesir Hulu dan Kerajaan Mesir Hilir pada sekitar 3150 SM.
Setelah penyatuan tersebut, peradaban Mesir Kuno fokus pada pengembangan ekonomi, salah satunya di bidang pertanian.
Beberapa hasil pertanian di negara Mesir Kuno adalah gandum, sekoi atau jamawut, dan jelai.
Lantas, mengapa Mesir Kuno menyandarkan perekonomian pada sektor pertanian?
Baca juga: Fungsi Piramida pada Zaman Mesir Kuno
Salah satu hal yang menyebabkan sektor pertanian Mesir Kuno sangat maju adalah keberadaan Sungai Nil.
Peradaban Mesir Kuno tumbuh dan berkembang di sepanjang Sungai Nil. Keberadaan sungai inilah yang menjadi faktor Mesir Kuno bergantung pada sektor pertanian.
Hal ini disebabkan oleh dataran banjir Sungai Nil yang membawa kesuburan bagi tanah.
Oleh sebab itu, masyarakat Mesir kuno kemudian memanfaatkannya dengan mengembangkan pertanian.
Baca juga: Mengapa Mayoritas Penduduk Mesir Tinggal di Sekitar Sungai Nil?
Pemerintahan era Mesir Kuno memberikan dukungan bagi peningkatan produktivitas pertanian.
Di bawah arahan pejabat pemerintahan atau yang disebut wazir, pemerintah Mesir Kuno mengatur berbagai sarana pendukung pertanian.
Salah satu sarana yang difasilitasi oleh pemerintah adalah irigasi, yang kemudian berdampak pada hasil panen yang berkualitas bagus.
Selain itu, orang Mesir ahli dalam teknik drainase dan irigasi yang biasa dilakukan ketika musim banjir di Sungai Nil.
Hal ini kemudian dikembangkan untuk membuat sistem pengangkutan air serta pembuatan saluran air yang efisien.