Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stamford Rafles dan Penjajahan Inggris di Indonesia

Kompas.com - 21/09/2023, 20:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penjajahan Inggris di Indonesia adalah periode singkat yang berlangsung selama sekitar lima tahun, yakni sejak 1811 hingga 1816,.

Meski begitu, penjajahan Inggris memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah, budaya, dan perkembangan ilmiah di Indonesia.

Selama periode penjajahan Inggris terdapat sejumlah peristiwa dan perubahan signifikan yang mempengaruhi Indonesia.

Penjajahan ini terjadi sehubungan dengan perang global atau lebih dikenal sebagai Perang Napoleonik yang memicu berbagai intervensi Inggris di berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Latar Belakang Berakhirnya Kekuasaan Daendels dan Raffles

Latar belakang penjajahan Inggris

Penjajahan Inggris di Indonesia terjadi setelah serangkaian perubahan politik di Eropa yang berkaitan dengan Perang Napoleon.

Inggris, yang saat itu berperang melawan Prancis Napoleon, melihat Hindia Belanda (sekarang Indonesia) sebagai sumber daya penting yang dapat digunakan untuk kepentingan mereka.

Pada 1811, Inggris meluncurkan serangan besar-besaran menggunakan 60 kapal perang yang berakhir dengan keberhasilan menguasai Batavia pada 26 Agustus 1811.

Penjajahan Inggris diteruskan dengan penandatanganan Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811 yang menyatakan Belanda menyerahkan Indonesia.

Baca juga: Apa Nama Kongsi Dagang Inggris?

Stamford Raffles dan kebijakan pemerintahannya

Salah satu tokoh kunci dalam penjajahan Inggris di Indonesia adalah Stamford Raffles.

Dia adalah seorang administrator Inggris yang bertanggung jawab atas pemerintahan selama periode ini.

Raffles juga merupakan seorang ilmuwan, sejarawan, dan pecinta budaya.

Kebijakan-kebijakannya selama pemerintahannya mencerminkan minatnya dalam ilmu pengetahuan dan budaya lokal.

Berikut kebijakan-kebijakan Raffles:

  • Pemerintahan

Salah satu tindakan pertama yang diambil oleh Raffles adalah membagi Pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan.

Sistem ini diadopsi oleh pemerintah Belanda untuk mengatur administrasi lebih efisien di hingga akhir pendudukan mereka di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com