KOMPAS.COM - Islam menjadi agama dengan pemeluk terbanyak dan persebaran yang luas di Indonesia.
Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-13 Masehi. Ada pula sebagian sejarawan yang menyatakan proses Islamisasi di Nusantara telah terjadi sejak abad ke-7 Masehi.
Adapun penyebaran Islam disebutkan berasal dari beberapa sumber, seperti keigatan perdagangan oleh para pedagang Muslim Arab, adopsi oleh penguasa lokal, serta adanya pengaruh tasawuf.
Sejak kali pertama masuk ke Nusantara, Islam terus berkembang hingga kini.
Baca juga: 5 Teori Masuknya Agama Islam ke Nusantara
Berikut ini sejarah perkembangan agama Islam di Indonesia.
Sebagian sejarawan menyakini bahwa Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, sesuai dengan berita China dari zaman Dinasti Tang yang menyebut keberadaan perkampungan pedagang Muslim di pantai barat Sumatera.
Perkampungan bernama Barus atau Fansur itu diketahui dihuni oleh orang-orang Arab yang memeluk Islam.
Oleh karena itu, pada abad ke-7 M, diperkirakan telah terjadi kontak budaya dan agama antara masyarakat lokal Sumatera dengan para pedagang Muslim.
Kendati demikian, masuknya para pedagang Muslim Arab, tidak dapat diartikan bahwa agama Islam telah berkembang di Nusantara pada masa itu.
Mohammad Yamin menilai, masuk dan perkembangan Islam adalah dua hal berbeda pengertian.
Masuknya Islam adalah ketika agama ini baru dikenal oleh bangsa Indonesia melalui persinggungan budaya dengan para pedagang Muslim, seperti saat melakukan transaksi jual beli.
Sementara itu, perkembangan Islam ditandai dengan munculnya kekuasaan politik atau kesultanan di Indonesia.
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Samudera Pasai berdiri pada 1267 Masehi atau 19 tahun sebelum Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu muncul pada 1294 di Jawa.
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Meurah Silu yang kemudian berganti nama menjadi Malik Al Saleh setelah memeluk Islam. Ia kemudian bergelar Sultan Malik Al Saleh.