Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komoditas Perdagangan Kerajaan Sriwijaya

Kompas.com - 21/08/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai salah satu kerajaan maritim yang sangat berpengaruh di Nusantara.

Dengan pusat pemerintahan berada di Palembang, Sumatera Selatan, Kerajaan Sriwijaya tidak kesulitan menguasai Selat Malaka, yang membuatnya mempunyai peran besar dalam perdagangan nasional dan internasional.

Sejak abad ke-7, Kerajaan Sriwijaya tidak hanya melakukan transaksi perdagangan dengan para pedagang dari wilayah Nusantara, tetapi juga dengan saudagar dari China, India, Myanmar, Kamboja, Filipina, Persia, dan Arab.

Ramainya perdagangan di Kerajaan Sriwijaya tidak lepas dari komoditas yang ditawarkan.

Lantas, apa saja komoditas dari Kerajaan Sriwijaya?

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Letak, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Komoditas Kerajaan Sriwijaya

Sumber daya alam yang menjadi komoditas perdagangan Kerajaan Sriwijaya berupa hasil hutan, hasil tambang, dan hasil pertanian.

Komoditas perdagangan pada masa Kerajaan Sriwijaya merupakan hasil hutan berupa rotan, damar, gaharu, kemenyan, kamper, kapas, dan madu.

Sedangkan hasil tambang dan pertanian yang menjadi komoditas ekonomi yang dihasilkan oleh Kerajaan Sriwijaya adalah emas, timah, padi, anggur, bawang merah, bawang putih, palawija.

Selain itu, ada pula komoditas ekspor rempah-rempah dari Kerajaan Sriwijaya, yakni lada.

Baca juga: Kehidupan Perekonomian Kerajaan Sriwijaya

Komoditas perdagangan Kerajaan Sriwijaya yang paling sering disebut oleh para penulis asing adalah rotan, damar, gaharu, kemenyan, kamper, kapas, madu, emas, timah, beras, dan lada.

Sebagian besar komoditas Kerajaan Sriwijaya tersebut dihasilkan oleh daerah pedalaman, yang merupakan daerah bawahan atau kekuasaan Sriwijaya.

Daerah aliran Sungai Lematang misalnya, menghasilkan lada, beras, kapas, sedangkan daerah aliran Sungai Musi menghasilkan beras, kapas, lilin, emas, gambir, dan lada.

Melansir laman Kemdikbud, para penulis asing mengungkap bahwa daerah-daerah penghasil komoditas Kerajaan Sriwijaya adalah Pulau Pisang, Karimun, Kundur, Sabang, Buaya, Lingga, Tiku, Pulau Berhala, Bangka, dan Monombay (Belitung).

Hubungan Kerajaan Sriwijaya dengan bangsa asing sangat intensif berkat keberadaan Selat Malaka, yang berperan sebagai pintu masuk kapal-kapal asing dari Asia Timur ke dunia Barat maupun sebaliknya.

Baca juga: Prasasti Palas Pasemah, Takluknya Lampung Selatan pada Sriwijaya

Selama berabad-abad, Kerajaan Sriwijaya berperan sebagai pelabuhan antara, pusat perdagangan dan kekuasaan, yang menguasai pelayaran dan perdagangan di bagian barat Indonesia.

Sebagai pelabuhan antara, Kerajaan Sriwijaya menyediakan barang-barang dagang utama atau komoditas dari berbagai negara dan daerah-daerah di Nusantara dalam jumlah melimpah.

Sistem perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkembang setelah Selat Malaka dan rute perdagangan yang melalui selat ini dikuasai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com