KOMPAS.com - Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, adalah perguruan pencak silat milik Muhammadiyah.
Tapak Suci didirikan pada 31 Juli 1963 di Yogyakarta.
Tujuan organisasi ini adalah untuk mendidik dan membina para pesilat agar memiliki keterampilan pencak silat, memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam, serta mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
Sejarah Tapak Suci sebenarnya dimulai pada abad ke-19, jauh sebelum perguruan ini diresmikan menjadi organisasi otonom Muhammadiyah pada 1963.
Berikut ini sejarah Tapak Suci.
Baca juga: Sejarah dan Penyebaran Pencak Silat di Indonesia
Cikal bakal Tapak Suci adalah aliran pencak silat Banjaran yang dikuasai oleh KH Busyro Syuhada.
Melansir tapaksucikudus.or.id, KH Busyro adalah pejuang bangsa yang hidup pada abad ke-19 di pesantren Binorong, Banjarnegara, Jawa Tengah.
KH Busyro mempunyai banyak murid, beberapa di antaranya yakni Panglima Besar Jenderal Sudirman, A Dimyati, M Wahib, dan M Yasin atau Abu Amar Syuhada, teman seperjuangan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
A Dimyati dan M Wahib merupakan kakak beradik asal Kauman, Yogyakarta.
Pencak silat Banjaran berkembang di Yogyakarta karena A Dimyati dan M Wahib, dan semakin menyebar ketika KH Busyro pindah ke Kauman.
Baca juga: Kyai Mursalin, Ulama dan Legenda Silat dari Pulau Panggang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.