Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Kota Janji, Saksi Perjanjian Sultan Khairun dan Portugis

Kompas.com - 04/08/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Benteng Kota Janji merupakan salah satu benteng peninggalan bangsa Portugis di Pulau Ternate.

Benteng ini terletak di Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, nama Kota Janji disematkan karena di benteng inilah Sultan Khairun menyepakati perjanjian dengan bangsa Portugis.

Namun, Sultan Khairun justru dikhianati dan dibunuh di Benteng Kastela pada 1750.

Setelah Portugis terusir dari Ternate, Benteng Kota Janji pernah diduduki oleh bangsa Spanyol dan Belanda. Berikut ini sejarahnya.

Baca juga: Benteng Kastela, Tempat Sultan Khairun Dibunuh oleh Portugis

Sejarah Benteng Kota Janji

Melansir laman Kemdikbud, Benteng Kota Janji dibangun oleh bangsa Portugis pada 1532.

Nama awal benteng ini adalah Fort San Jao atau Benteng San Jao, yang akan digunakan untuk menjaga keamanan antara Ternate dan Tidore, serta disiapkan untuk mengantisipasi serangan bangsa Spanyol yang mendiami kawasan Tidore.

Meski ukuran Benteng San Jao tidak terlalu besar, pembangunannya membutuhkan waktu lama.

Bahkan hingga bangsa Portugis terusir dari Ternate pada 1575 setelah dikalahkan Sultan Baabullah, putra Sultan Khairun, pembangunan benteng ini belum selesai.

Setelah itu, Benteng San Jao diduduki oleh bangsa Spanyol, yang merampungkan pembangunannya.

Baca juga: Sejarah Benteng Kalamata yang Berbentuk Seperti Penyu

Ketika selesai dibangun pada 1606, bangsa Spanyol mengganti nama benteng ini menjadi Santo Pedro Y Paulo.

Nama tersebut diambil dari nama Gubernur Jenderal Don Pedro de Acuna, yang berkedudukan di Filipina.

Sejak itu, Benteng Santo Pedro Y Paulo digunakan oleh bangsa Spanyol sebagai basis militer serta untuk mengawasi perairan antara Ternate dan Tidore.

Pada 1663, bangsa Spanyol diusir dari Ternate oleh Belanda.

Belanda kemudian menjadikan Benteng Kota Janji sebagai basis pengintaian yang mengawasi perairan selatan, yang merupaakan jalur pelayaran dari ternate menuju Kepulauan Ambon maupun sebaliknya.

Namun, Belanda tidak lama menduduki benteng ini.

Baca juga: Sejarah Benteng Torre di Tidore

Sejak ditinggalkan Belanda hingga Indonesia sudah merdeka, Benteng Kota Janji terbengkalai dan perlahan hancur dimakan waktu.

Saat ini kondisi Benteng Kota Janji sudah hancur, hanya menyisakan fondasi, tangga, dan dindingnya saja.

Fondasi benteng ini menyerupai bintang, tetapi hanya memiliki empat sudut lancip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com