Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegagalan Ekspedisi Pertama Belanda di Indonesia

Kompas.com - 10/06/2022, 16:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belanda menjajah Indonesia sangat lama, dari abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20.

Bahkan, melalui kongsi dagangnya yang bernama VOC, Belanda berhasil menjadi negara kaya karena penjajahan dan monopoli perdagangannya di Indonesia.

Kejayaan Belanda diraih berkat penemuan wilayah Indonesia, yang terjadi pada akhir abad ke-16.

Awal kedatangan Belanda ke Indonesia dipimpin oleh Cornelis de Houtman pada 1596, yang mendarat di Banten.

Meski berhasil mencapai Indonesia, kedatangan mereka tidak berjalan mulus karena mengalami konflik dengan rakyat lokal, bahkan ekspedisinya disebut gagal.

Lantas, mengapa ekspedisi Belanda pertama di Indonesia mengalami kegagalan?

Baca juga: Cornelis de Houtman: Jalur Pelayaran dan Akhir Hidupnya

Diusir oleh rakyat Banten

Pada 1594, Belanda mengutus orang terbaiknya untuk melakukan ekspedisi mencari kepulauan penghasil rempah-rempah.

Armada Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia namun mengalami kegagalan dipimpin oleh Cornelis de Houtman.

Pada 2 April 1595, sebanyak empat kapal dengan 249 awak di bawah pimpinan Cornelis de Houtman berangkat dari Belanda.

Ekspedisi pertama Belanda pimpinan Cornelis de Houtman sampai di Banten pada 27 Juni 1596.

Kedatangan Cornelis de Houtman di Banten awalnya disambut baik oleh penguasa setempat, karena hanya fokus pada perdagangan.

Akan tetapi, pada akhirnya berujung konflik karena sikap orang Belanda rombongan Cornelis de Houtman dianggap tidak sopan terhadap masyarakat setempat.

Baca juga: Alasan Sultan Banten Menyambut Baik Kedatangan Belanda

Itulah yang membuat Cornelis de Houtman dan seluruh awak kapalnya diusir dari Banten.

Penolakan yang ditunjukkan oleh masyarakat Banten juga tidak lepas dari hasutan para pedagang Portugis, yang berusaha menghalangi Belanda berdagang di Nusantara.

Sejak mendarat di Banten, bangsa Belanda sering terlibat konflik dengan Portugis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com