Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentang Waktu Kekuasaan Orde Baru

Kompas.com - 08/06/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lahirnya Orde Baru tidak lepas dari terbitnya Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar pada 1966.

Melalui Supersemar, Presiden Soekarno menyerahkan mandat kekuasaannya kepada Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Berawal dari Supersemar, Presiden Soekarno dengan Orde Lama-nya akhirnya lengser dan digantikan oleh Soeharto, yang menandai dimulainya Orde Baru.

Pada 12 Maret 1967, Soeharto diangkat sebagai Pejabat Presiden Indonesia oleh MPR Sementara, dan secara resmi diangkat sebagai Presiden RI pada 27 Maret 1968.

Kendati demikian, masa pemerintahan Orde Baru terhitung dimulai pada 1966 dan berakhir pada 1998. Selama 32 tahun, Orde Baru memimpin Indonesia.

Baca juga: De-Soekarnoisasi, Upaya Soeharto Melemahkan Pengaruh Soekarno

Apa itu Orde Baru?

Orde Baru merupakan istilah yang digunakan untuk membedakan pemerintahan Soekarno dengan pemerintahan Soeharto.

Istilah Orde Baru dipopulerkan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Menurut KAMI, Orde Baru merupakan sebuah sistem atau cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang sesuai dengan aspirasi perjuangan masyarakat.

Bermula dari peristiwa G30S dan munculnya Supersemar, Orde Baru muncul menggantikan Orde Lama sebagai pemimpin Indonesia.

Awal Orde Baru

Setelah menerima mandat dari Presiden Soekarno, Soeharto segera memberantas Partai Komunis Indonesia (PKI) beserta dengan kroni-kroninya, yang dituduh sebagai dalang peristiwa G30S.

Selain itu, diadakan Sidang Umum IV MPRS yang menjadi landasan awal tegaknya Orde Baru.

Baca juga: Nawaksara, Pidato Pertanggungjawaban Soekarno yang Ditolak MPRS

Awal tegaknya Orde Baru ditandai dengan dibentuknya Kabinet Ampera sebagai respons dari Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat.

Terbentuknya Orde Baru mendapatkan dukungan besar dari kelompok yang ingin terbebas dari kekacauan di era sebelumnya.

Di awal pemerintahannya, beberapa tokoh nasional memuji kinerja Orde Baru karena mampu mengadopsi kebijakan pro-Barat.

Selain itu, era awal Orde Baru, Soeharto dihadapkan dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com